Lihat ke Halaman Asli

Heriyanto Rantelino

TERVERIFIKASI

Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

Meneropong Masa Depan Status Mimika Smart City di Papua

Diperbarui: 7 September 2017   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana Bimtek Mimika Smart City. Dokumentasi pribadi

Daerah Ujung Timur Indonesia boleh berbangga karena salah satu daerahnya yaitu Kabupaten Mimika menjadi satu dari 25 kabupaten-kota  di Indonesia yang sudah ditetapkan sebagai pilot project untuk program Smart City. Ini dilakukan setelah adanya  perjanjian kerjasama  dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) awal Mei 2017 lalu.

***

Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Fauziah Assegraf, SE selaku Kepala Seksi Informatika Dinas Perhubungan,Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Mimika yang memberikan kesempatan kepada saya mewakili bagian Perhubungan Darat Dishubkominfo  untuk  mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Mimika Smart City yang sudah dua kali diadakan. Bimtek pertama dilakukan di Hotel Horizon  tanggal  20-21 Juli 2017, dan Bimtek kedua dilaksanakan di gedung Keuskupan tanggal 25-26 Agustus 2017. 

Pendamping utama dalam Bimtek ini  dikawal oleh orang-orang yang hebat dan berpengalaman di bidangnya sebut saja Ibu Dwi Elfrida, Pak Wikan Danar, Pak Herry, dan  Pak Windi. Rencananya akan diadakan Bimtek setiap bulan sampai di penghujung tahun 2017. Ini merupakan bentuk totalitas dari pihak pemerintah yang bersungguh-sungguh mewujudkan Kabupaten Mimika  dan masyarakatnya menjadi cerdas.

Yang menarik, ketika Bimtek pertama diadakan di Hotel Horizon, salah satu pematerinya yaitu Pak Windi sempat menyinggung keberadaan Traveler Blogger yang katanya turut digandeng untuk turut mendukung implementasian konsep Smart City di sebuah daerah. Nah, kebetulan  saya adalah alumni dari kegiatan Travel blogging  tahun 2015  yang turut digandeng  oleh Kementrian Pariwisata. Setahu saya, dari puluhan alumninya, cuma saya seorang yang ada di Pulau Papua ini. Yang lain kebanyakan di Pulau Jawa (Hiks...). 

Berangkat dari hal ini saya merasa punya tanggung jawab moril untuk turut ambil peran serta dalam pemroklamirkan daerah Mimika yang merupakan daerah domisili sekarang. Kebetulan juga beberapa waktu yang lalu, saya sempat diskusi  dengan Pak Farid Subhan, CEO Citiasia yang juga menangani kegiatan Smart City ini. Berawal dari hal ini maka saya membuat analisis kecil-kecilan tentang masa depan status Mimika Smart City.

Peserta TravelnBlog Angkatan 5. Dok:Tim TravelnBlog

Saya memantau respon masyarakat  utamanya di media sosial yang kebanyakan bernada  pesimis dengan dipilihnya Kabupaten Mimika sebagai daerah Smart City. Ada beberapa komentar yang nyinyir. diantaranya mengeluh karena jaringan 4G nya belum sepenuhnya mengcover daerah Mimika, ada yang berkeluh kesah karena Pihak Telkom selaku penyedia Indie Home belum meladeni  pemasangan di rumahnya, ada juga yang berkomentar karena beberapa website pemerintahan jarang diupdate beritanya dan masih banyak komentar lainnya.

Yang perlu dipahami bahwa Pemerintah Daerah Mimika tidak menutup mata kok dan berupaya semaksimal mungkin menyajikan pelayanan yang maksimal pada rakyat. Satu hal yang perlu diketahui bahwa ada beberapa faktor yanf membuat hal tersebut tersendat baik dari  segi pembiayaan infrastrukturnya maupun dari sisi sumber daya manusianya. Oleh karena itu, dengan adanya sematan gelar ini, semoga saya pemerintah  senantiasa menggenjot pembangunan infrastruktur yang mendukung hal tersebut.

Semangat Para Peserta Bimtek Implementasi Mimika Smart City

Antusiasme Peserta Bimtek. Dok:Pribadi

Saya berkesempatan mengikuti bimbingan teknis  implementasi Mimika Smart City yang juga diikuti perwakilan instansi yang ada di lingkup pemerintahan Kabupaten berslogan Eme Neme Yauware ini. Oh ya, sebelum datang ke Mimika setahun lalu, saya sempat mengikuti rangkaian kegiatan Smart City di Makassar. Tapi tak bijak jika saya mau bandingkan langkah Smart City di Makassar dengan di Mimika karena hal ini bisa diibaratkan permainan ular tangga. 

Makassar akan menemui banyak tangga-tangga dalam perjalanannya karena didukung oleh ketersediaan infrastruktur telekomunikasi yang mutakhir, jaringan 4G yang sudah boleh dikatakan merata, SDMnya juga sudah terlatih dan profesional dalam membuat Startup. Nah, kalau di Mimika  sendiri akan banyak menemui banyak tantangan dalam menapaki jejak kedepan dimana masih belum meratanya jaringan internet, SDM dalam mengelola Big Data dan startup masih kurang namun semangat  kami di Mimika semakin berkobar untuk terus belajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline