Daerah Ujung Timur Indonesia boleh berbangga karena salah satu daerahnya yaitu Kabupaten Mimika menjadi satu dari 25 kabupaten-kota di Indonesia yang sudah ditetapkan sebagai pilot project untuk program Smart City. Ini dilakukan setelah adanya perjanjian kerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) awal Mei 2017 lalu.
***
Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Fauziah Assegraf, SE selaku Kepala Seksi Informatika Dinas Perhubungan,Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Mimika yang memberikan kesempatan kepada saya mewakili bagian Perhubungan Darat Dishubkominfo untuk mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Mimika Smart City yang sudah dua kali diadakan. Bimtek pertama dilakukan di Hotel Horizon tanggal 20-21 Juli 2017, dan Bimtek kedua dilaksanakan di gedung Keuskupan tanggal 25-26 Agustus 2017.
Pendamping utama dalam Bimtek ini dikawal oleh orang-orang yang hebat dan berpengalaman di bidangnya sebut saja Ibu Dwi Elfrida, Pak Wikan Danar, Pak Herry, dan Pak Windi. Rencananya akan diadakan Bimtek setiap bulan sampai di penghujung tahun 2017. Ini merupakan bentuk totalitas dari pihak pemerintah yang bersungguh-sungguh mewujudkan Kabupaten Mimika dan masyarakatnya menjadi cerdas.
Yang menarik, ketika Bimtek pertama diadakan di Hotel Horizon, salah satu pematerinya yaitu Pak Windi sempat menyinggung keberadaan Traveler Blogger yang katanya turut digandeng untuk turut mendukung implementasian konsep Smart City di sebuah daerah. Nah, kebetulan saya adalah alumni dari kegiatan Travel blogging tahun 2015 yang turut digandeng oleh Kementrian Pariwisata. Setahu saya, dari puluhan alumninya, cuma saya seorang yang ada di Pulau Papua ini. Yang lain kebanyakan di Pulau Jawa (Hiks...).
Berangkat dari hal ini saya merasa punya tanggung jawab moril untuk turut ambil peran serta dalam pemroklamirkan daerah Mimika yang merupakan daerah domisili sekarang. Kebetulan juga beberapa waktu yang lalu, saya sempat diskusi dengan Pak Farid Subhan, CEO Citiasia yang juga menangani kegiatan Smart City ini. Berawal dari hal ini maka saya membuat analisis kecil-kecilan tentang masa depan status Mimika Smart City.
Saya memantau respon masyarakat utamanya di media sosial yang kebanyakan bernada pesimis dengan dipilihnya Kabupaten Mimika sebagai daerah Smart City. Ada beberapa komentar yang nyinyir. diantaranya mengeluh karena jaringan 4G nya belum sepenuhnya mengcover daerah Mimika, ada yang berkeluh kesah karena Pihak Telkom selaku penyedia Indie Home belum meladeni pemasangan di rumahnya, ada juga yang berkomentar karena beberapa website pemerintahan jarang diupdate beritanya dan masih banyak komentar lainnya.
Yang perlu dipahami bahwa Pemerintah Daerah Mimika tidak menutup mata kok dan berupaya semaksimal mungkin menyajikan pelayanan yang maksimal pada rakyat. Satu hal yang perlu diketahui bahwa ada beberapa faktor yanf membuat hal tersebut tersendat baik dari segi pembiayaan infrastrukturnya maupun dari sisi sumber daya manusianya. Oleh karena itu, dengan adanya sematan gelar ini, semoga saya pemerintah senantiasa menggenjot pembangunan infrastruktur yang mendukung hal tersebut.
Semangat Para Peserta Bimtek Implementasi Mimika Smart City
Saya berkesempatan mengikuti bimbingan teknis implementasi Mimika Smart City yang juga diikuti perwakilan instansi yang ada di lingkup pemerintahan Kabupaten berslogan Eme Neme Yauware ini. Oh ya, sebelum datang ke Mimika setahun lalu, saya sempat mengikuti rangkaian kegiatan Smart City di Makassar. Tapi tak bijak jika saya mau bandingkan langkah Smart City di Makassar dengan di Mimika karena hal ini bisa diibaratkan permainan ular tangga.
Makassar akan menemui banyak tangga-tangga dalam perjalanannya karena didukung oleh ketersediaan infrastruktur telekomunikasi yang mutakhir, jaringan 4G yang sudah boleh dikatakan merata, SDMnya juga sudah terlatih dan profesional dalam membuat Startup. Nah, kalau di Mimika sendiri akan banyak menemui banyak tantangan dalam menapaki jejak kedepan dimana masih belum meratanya jaringan internet, SDM dalam mengelola Big Data dan startup masih kurang namun semangat kami di Mimika semakin berkobar untuk terus belajar.