[caption id="attachment_332458" align="aligncenter" width="560" caption="Bukti bahwa Pak Prabowo dan Jokowi,sosok yang toleran (dok:News detik, itoday,ilhamfahriefendi.wordpres"][/caption]
Berbagai kabar fitnah (Black Campaign) beredar yang memberitakan bahwa kandidat calon presiden Indonesia saat ini adalah sosok yang kurang menghargai pluralisme. Padahal sebagai sosok yang akan memerintah bangsa yang notabene terdiri dari berbagai suku, ras dan agama, mereka semestinya mampu menghargai perbedaan ini.
Seperti yang tercantum pada sila ketiga Pancasila “Persatuan Indonesia” dan Undang-Undang Dasar 28 E :
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
Penulis ingin menyakinkan pembaca bahwa sesungguhnya kabar negatif tersebut tak benar adanya. Kedua kandidat calon presiden sosok yang pluralisme terhadap berbagai perbedaan. Kali ini, penulis ingin membuktikan bahwa mereka pun figur yang toleran pada kaum Nasrani. Mau buktinya
[caption id="attachment_332417" align="aligncenter" width="604" caption="Pak Prabowo Hadir di acara kegiatan Natal keluarganya di Minahasa (dok: ilhamfahriefendi.wordpres)"]
[/caption]
[caption id="attachment_332418" align="aligncenter" width="400" caption="Pak Jokowi silahturahmi dengan warga di Gereja Katedral Jakarta bersama Kapolda Metro Jaya (dok:News.Detik.com)"]
[/caption]
[caption id="attachment_332419" align="aligncenter" width="330" caption="Pak Prabowo silahturahmi dengan warga Kristen pada saat perayaan Natal di Langowan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (dok:itoday.co.id)"]
[/caption]
[caption id="attachment_332420" align="aligncenter" width="460" caption="Pak Jokowi silahturahmi dengan warga Jemaat Immanuel (dok:News.detik.com)"]
[/caption]
Toleransi didasarkan pada sikap hormat terhadap martabat manusia, hati nurani dan keyakinan serta keikhlasan sesama apapun agama, suku, golongan, ideologi, atau pandangannya. Melalui toleransi diharapkan terwujud ketenangan, ketertiban serta keaktifan menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinan masing-masing termasuk dalam melaksanakan ibadat sesuai dengan agama dan keyakinannya. Seorang yang toleran berani mengadakan wawancara atau berdialog dengan sikap terbuka untuk mencari pengertian dan kebenaran dengan tidak mengorbankan prinsip-prinsip yang diyakini
Dari gambar diatas terbukti bahwa Pak Prabowo dan Pak Jokowi juga menghargai Umat Nasrani. Keduanya merupakan sosok yang mampu menerima kemajemukan bangsanya sehingga berkapasitas untuk memimpin bangsa Indonesia kedepannya.
Salam Swing Voter, Dahlanis Sulawesi Selatan
Mari wujudkan revolusi mental untuk mencegah kebocoran
Facebook: Heriyanto Rantelino
Twitter: @Ryan_Nebula
BACA JUGA (Silahkan Klik)
Empat Hal Tak Terduga Selama Kampanye Pemilihan Presiden
4 Berkah Pak Prabowo selama Kampanye Pemilihan Presiden
Mengenal Ajudan Pribadi Kebanggaan Pak Jokowi, Pradista Machdala
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H