Mujur tak jadi datang, malang datang tak dapat ditolak. Demikian kira-kira nasib konsumen Perumahan Grand Viyasa Jatiasih. Janji-janji dan komitmen di awal ternyata hanya manis di bibir atau di kertas saja. Buktinya, hingga kini pengembang membiarkan konsumen terlantar. Direktur Utamanya malahan sibuk mencalonkan diri sebagai legislator DPR-RI dari Partai Solidaritas Indonesia.
Agak mengherankan sebetulnya, karena pengembang proyek ini adalah PT Naasih Utama, yang merupakan anak perusahaan dari Grup Nasari yang sudah terbukti mampu berkembang dalam 20 tahun usianya. Menteri Koperasi Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga bahkan berkenan hadir sekaligus meluncurkan buku "Koperasi Indonesia Penyelamat Ekonomi Bangsa" karya Sahala Panggabean pada acara ulang tahun grup tersebut pada awal bulan September 2018 yang lalu.
Ternyata di balik kesuksesan itu, tersembunyi kisah pilu para pembeli Perumahan Grand Viyasa. Saya salah satunya, yang telah melunasi pembayaran pada bulan November 2016, tetapi sampai sekarang unit rumahnya belum diserahterimakan, dan kewajiban-kewajiban pengembangnya belum diselesaikan.
Ini sudah di akhir 2018, dan sebentar lagi 2019. Apakah harus menunggu Pak Dirutnya jadi anggota DPR dahulu? Apakah ada jaminan setelah menjadi anggota DPR, Pak Dirut akan berubah menjadi sosok yang dapat dipercaya?
"Customernya aja ditipu gmn pemilihnya nanti... haduh gak kebayang dah... gmn gak rusak negara kita," salah satu celoteh yang sempat terucap di grup Whatsapp pembeli Grand Viyasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H