Lihat ke Halaman Asli

Pemuda Masa Kini

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemuda Masa Kini

Oleh: Herisdiana/PPSDMS Regional 5 Bogor

“Berikan aku sepuluh pemuda, maka akan aku goncang dunia”. Pekik sang orator ulung sekaligus presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Soekarno  adalah pemuda paling prestisius di zamannya, karena mampu merubah alur sejarah bangsa indonesia dari ketertindasan menuju kemerdekaan. Soekarno adalah pembebas sekaligus penggagas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui teks proklamasi yang Ia bacakan pada 17 Agustus 1945, ia berhasil membebaskan segenap rakyat indonesia dari belenggu penjajahan. Ini sungguh prestasi yang luarbiasa yang ditorehkan seorang pemuda.

Di kolase lain, kita pasti tahu Jendral Soedirman. Ya, soedirman adalah panglima besar yang terkenal dengan Perang Gerilyanya. Soedirman adalah pemuda yang cerdas. Dibuktikan saat ia bersekolah di tingkat satu, ia sudah mempelajari mata pelajaran di tingkat dua. Soedirman terpilih menjadi ketua kelompok pemuda muhammaddiyah kecamatan Banyumas, kemudian menjadi pemimpin Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan selanjutnya ia diangkat sebagai Panglima Besar TNI pada puncak karirnya. Di puncak kariernya Soedirman menggagas konsep perang gerilya. Melalui konsep perang gerilya yang ia gagas, ia berhasil menumpas sekutu yang ingin kembali menguasai indonesia pasca kemerdekaan. Ini adalah prestasi seorang pemuda yang tidak kalah luarbiasa.

Lalu kita lihat potret pemuda saat ini. Masih adakah pemuda yang dalam hatinya bercita-cita untuk membebaskan bangsa seperti soekarno? Masih adakah pemuda yang didalam hatinya berkeinginan untuk mengusir penjajah dan memberikan rasa aman kepada rakyat seperti Soedirman? Tidak ada. Hampir tidak ada. Para pemuda saat ini menganggap bahwa penjajah sudah tidak ada lagi di bumi indonesia, sehingga pemuda merasa tidak perlu lagi bercita-cita seperti soekarno dan soedirman. Padahal kenyataanya penjajah kini semakin marak dengan kedoknya yang beragam, misalnya sistem kapitalis.

Kemudian bagaimana dengan prestasi pemuda saat ini. Adakah pemuda yang berprestasi seperti soekarno atau memiliki pencapaian setingkat Soedirman? Tidak ada. Bahkan Pemuda kini lebih senang memikirkan artis idola mereka ketimbang memikirkan nasib bangsa. Pemuda kini lebih senang menuangkan kegalauan mereka daripada menyumbangkan pemikiran berharga bagi bangsa.  Bagaimana mungkin pemuda saat ini bisa mengikuti prestasi pemuda pendahulu.

Wahai pemuda sadarlah. Engkau memikul cita-cita bangsa dan menggenggam alur sejarah. Apa yang engkau perbuat hari ini akan mempengaruhi catatan sejarah dimasa depan. Engkau penentu haluan dan pemegang peta pelayaran. Buktikanlah bahwa engkau mampu berprestasi. Tunjukanlah kami jalan menuju kesejahteraan. Bawalah kami menuju indonesia yang lebih baik dan bermartabat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline