masih kuingat goresan indah itu
sepotong sajak berima tentangmu,
gadis manis dua puluh tahun lalu
kaupun masih ingat tentunya
perjumpaan yang tak pernah kita rencanakan
Tuhan pertemukan kita dengan cara malu-malu
dan Tuhan sangat tahu
disatukanNya yang terpisah
diejakanNya segala resah pun hati yang gundah
menjelma kidung kasih nan syahdu
bermusikkan rintik hujan satu-satu
masih terlukis jelas senyummu, sapamu, lambaian tanganmu
kali pertama perjumpaan itu
hingga terajut dua hati membingkai cerita indah sepanjang waktu
tentang Arjuna yang tersandera jiwanya
pada senyum gadis bulan September
lantas dirangkainya bunga-bunga dari taman sang ratu
untuk dipersembahkan pada pujaan hatinya
ditulisnya romansa yang tak pernah tertulis sebelumnya
pada kisah-kasih zaman dahulu
ada yang senantiasa kupandangi kala September menghampiri
lukisan maha karya yang selalu kita rawat dan kita jaga
di sudut ruangan batin kita
berharap tintanya takkan pernah pudar dimakan waktu
hingga kelak ajal menjemput
dan kelopak mata kita tertutup
menutup ceritaku
juga ceritamu
#1609poets
Karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Enet Romansa September RTC
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H