Lihat ke Halaman Asli

Eneng Gak Mau Diracun

Diperbarui: 30 November 2015   09:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


ilustrasi :  fotoblur.com

"Akang.., mulai saat ini Eneng gak mau diracun atau meracuni orang ah. Akang juga ya?"

Akang bingung apa maksud Eneng, tiba-tiba ngomong soal racun. Melihat Akang bingung dengan muka berkerut, Eneng njelasin lagi latar belakang kenapa Eneng ngomong begitu. "Tadi di pengajian, Ustad yang dari Jakarta itu bilang kalau sampurasun itu gak diajarkan dalam agama. Itu sama dengan nyampur racun. Gak ada tuntunannya, gak dicontohin sama Nabi. Ternyata selama ini kita salah ya Kang. "

"Ah, Eneng masa begitu? Buktinya Eneng sampai sekarang masih sehat wal afiat, gak keracunan? Sampurasun itu etika sopan santun khas orang Sunda, Eneng. Gak apa-apa menurut Akang mah. Budaya yang baik dalam pergaulan dengan sesama, dan gak bertentangan dengan agama. Ah, aya aya wae.. "

"Tapi Kang, yang berbicara kan Ustad, kondang lagi. Masa dia berbohong? "

"Yah, ustad kan juga manusia Eneng. Hanya malaikat yang gak bisa melakukan kesalahan. Anggap saja lagi keseleo lidah.. "

"Tapi Eneng jadi ragu Kang, jangan-jangan memang selama ini kita salah. Banyak juga ustad-ustad bilang ajaran agama kita sudah cukup dan lengkap, jangan ditambah-tambahin atau dikurangin. Nanti jatuhnya bid'ah dan tempatnya di neraka."

"Aduh, Eneng. Akang memang orang bodo, Eneng. Tapi ya, gak segitunya juga kali. Gak semua yang gak berbau Arab itu salah. Tapi kalo Eneng memang maksa Akang, ya sudah... tinggal Eneng kuat atau enggak? "

"Maksud Akang? " Eneng penasaran dengan pertanyaan Akang. 

"Yah, kalau eneng maksa harus serba Arab, nanti Akang mau cari istri orang Arab, buat gantiin Eneng yang orang Sunda... hahaha " .

"Aduuh...!! sakit neng.. "  seketika Eneng mencubit lengan Akang, kenceng banget. 

"Ihh.. Akang, Dasar.. mau enaknya saja. Awas ya..!!"  Akang makin gemes kalau Eneng sudah begitu, cemburu. :)

 

****

Jakarta, 30 November 2015

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline