ilustrasi : blog.zakatselangor.com.my
cinta
adalah telaga zam zam
tak kenal kering andaipun seluruh penduduk bumi meminumnya
cinta
tak kenal mati
hingga anak cucu Ibrahim yang penghabisan
terlahir di akhir zaman
cinta
bisa berwujud malaikat, iblis atau manusia
cinta kadang dipalsukan dalam topeng beraneka
bahkan keburukan tak mustahil terlahir
dari cinta yang tak ditempatkan semestinya
cinta sanggup membuat apapun
tak peduli rumus dan logika
cinta kadang membabi buta
meski tak pernah kulihat babi yang buta
bahkan bencipun ada kalanya berasal dari cinta
yang tak sampai tujuannya
cinta yang terjerembab dalam ego yang hampa
tak terkendali hingga mencekik si empunya
cinta
kaulahirkan ribuan syair, puisi, epos atau tembang yang mendayu penuh rayu
cinta
kauciptakan pembunuh berdarah dingin hanya karena tergesa-gesa memburu surga
kausempitkan dunia hingga rela pemiliknya meregang nyawa kala cinta tak berbalas
cinta
ketika dinikmati sendiri ia menjadi nafsu
ketika meluap tanpa kendali ia menjelma menjadi hantu
cinta membutuhkan koki yang pandai meramu
agar tak menjadi mariyuana
cinta
sedari dulu penuh cerita
entah sudah berapa lautan tinta
menuliskannya dalam cerita anak manusia
namun cinta pun
sanggup menjadikan indah dunia
menebar senyum dan kedamaian
asalkan dosisnya ditakar seperlunya
sebagaimana kehendak Pemilik Cinta
***
Jakarta, 26 November 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H