Lihat ke Halaman Asli

Kealpaan

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mendapati diri membeku
dalam kealpaan dan dunia haru biru
yang selalu terburu-buru menuntut-Mu

lidah kelu
tertatih-tatih mengeja nama-Mu
serasa tak pernah sampai, hingga Kau jatuh bangunkan aku
sampai lupa waktu

di sini, setiap kali mengetuk pintu
masih bersyukur tak hilang inginku
menghampiri yang tak pernah bosan menerima gelisahku
sampai kumalu, seolah mempermainkan-Mu

namun, selalu ada harap bila dekat-Mu
wahai, yang tak pernah menutup pintu
untuk seberapapun kekhilafan meski sebesar gunung Merbabu
jadikan akhir perjalananku
berada dalam dekapan-Mu

#Jakarta, 21 Des 2012




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline