Lihat ke Halaman Asli

Mudik yang Sesungguhnya

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1342974121338850081

Sebulan yang lalu tlah kupesan tiket mudik sekeluarga sebulan yang lalu tlah kuajukan cuti kepada manajer personalia setahun yang lalu kukumpulkan pundi-pundi buat belanja bila lebaran tahun ini tiba dan sekarang, tengah kusiapkan baju-baju lebaran untuk : anak, istri, orang tua, mertua, eyang putri, eyang kakung di Jawa tak lupa pula angpao untuk anak-anak kerabat dan famili dekat hingga tak ada yang tersisa sungguh, begitu luar biasa kupersiapkan bekal mudik sementara padahal, tak sampai tujuh hari kami pun akan balik ke Jakarta mengulang persiapan lagi untuk lebaran berikutnya * Sementara, untuk mudik ke kampung akherat sungguh jauh panggang dari api perbandingannya tiba-tiba aku menjadi manusia berpaham minimalis jika berinfaq kucari uang sisa jika sholat, kuakhirkan bila pekerjaan tlah sempurna jika puasa, kumakan sekenyang-kenyangnya agar siang lapar dan dahaga tiada terasa jika berdzikir, kuhitung-hitung maksimal tiga puluh tiga jika berdoa, doa sapu jagadpun kuanggap ajian paripurna cukuplah untuk Allah, sekedar penggugur kewajiban saja... * aku malu mengapa untuk kampung akherat kupersembahkan sisa-sisa harta dan waktuku aku takut padahal kampung akherat tak memberi kesempatan untuk balik lagi ke Jakarta mempersiapkan bekal lagi seperti yang kulakukan di bulan-bulan lalu di tahun-tahun lalu bergulat dan berjibaku dengan asap knalpot kota Jakarta memainkan angka-angka, target penjualan, bonus dan segala mimpi dan asa lalu saat kugapai mimpiku sembilan puluh persen untuk diriku dan sepuluh persen sisanya untuk Tuhanku * aku malu hingga di ramadhan inipun Tuhan telah menamparku dengan kemurahaan-Nya yaitu bulan yang penuh berkah tapi justru selama ini ku selalu berdagang dengan-Nya menyembah-Nya untuk melancarkan urusan duniawiku bukan mencari duniawi untuk meraih kedekatan bersama-Nya * aku malu ternyata aku belum berbelanja baju membuat kue ,  menyiapkan angpao dan semua persiapan untuk mudik ke kampung akheratku #Depok, 22 Juli 2012




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline