Lihat ke Halaman Asli

Jusuf Kalla, Mutiara dari Timur

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Adanya issue pencalonan JK (Jusuf Kalla) menjelang pagelaran politik 2014 oleh Partai Demokrat cukup membuat heboh jagat perpolitikan negeri ini. JK nampak menjadi sosok yang cukup mentereng dan cemerlang di banding calon lain. Prabowo, Mega, Surya Paloh, Ical, dan calon-calon lainnya tak bisa menunjukkan prestasi yang bisa dijadikan indikator kapasitas mereka untuk menjadi RI-1. Namun sayangnya kendaraan politik belum ada yang melamar JK. Perahu Golkar sudah dibooking oleh Aburizal Bakrie (Ical) meskipun berlumuran lumpur Lapindo. Tapi politisi Golkar berusaha menutup mata terhadap kenyataan buruk ini karena potensi finansial Ical yang sangat kuat.

Melihat kenyataan capres-capres yang muncul tak terlalu menjanjikan, fenomena Golput dikhawatirkan akan semakin bertambah banyak. Namun sosok JK bisa mengubah peta golput, terbukti dengan kehebohan issue pencalonannya oleh Demokrat yang menjadi trending topik di banyak media.

JK, lebih realistis dimunculkan dalam mencari sosok yang kapable yang terbukti saat aktif sebagai wapres dengan keberhasilan mendamaikan Aceh, program konversi minyak tanah ke bahan bakar gas, meski ada beberapa kekurangan. Sewaktu jadi menteri pun JK, terbukti aktif mendamaikan kerusuhan POSO. Belum lagi kesuksesannya memimpin PMI saat ini. Meski di usia tua JK tetap gesit. Saat terjadi bencana alam seringkali PMI lebih dulu andil ke tempat kejadian.

Meskipun saat ini muncul pula sosok Dahlan Iskan dan Joko Wi yang jauh lebih muda, namun belum siap rasanya untuk bertarung di 2014. Di samping itu Dahlan Iskan dengan kondisi fisiknya tentu bisa menjadi halangan untuk mengemban RI-1 lepas dari kapabilitas dan keinginan banyak masyarakat Indonesia.Kecuali untuk jabatan capres barangkali masih bisa. Sedang Joko Wi masih perlu diuji terlebih dahulu di wilayah nasional karena prestasi beliau saat ini masih terbatas di ranah lokal.

Melihat realitas politik saat ini maka JK pantaslah penulis sebut mutiara dari timur. Paling tidak terbaik dari yang ada, meski belum tentu terbaik di negeri ini. JK lah mutiara yang akan bisa memecahkan mitos presiden Jawa, dengan adanya kekecewaan besar atas kegagalan presiden Jawa terakhir. JK lah mutiara yang realistis bisa diharapkan, apalagi jika dipasangkan dengan capres selevel beliau seperti Dahlan Iskan.

Di tengah-tengah apatisme terhadap masa depan negeri ini, semoga JK bisa menjadi magnet untuk mengembalikan optimisme. Semoga masih ada partai politik yang menyadarinya, dan tidak menjadikannya tumbal untuk menutupi borok yang sulit diobati saat ini. Semoga.

Salam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline