Lihat ke Halaman Asli

Heri Pujianto

Pebisnis yang suka menulis. WA 082177158254

Hypnoselling Memang Beda

Diperbarui: 6 Oktober 2020   08:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hypnoselling sebagai sebuah teknik penjualan memang benar benar berbeda.

Teknik lain menggunakan teknik pada pikiran sadar. Hypnoselling menggunakan teknik pada pikiran bawah sadar.

Kita semua tahu bahwa manusia itu dikendalikan sebagian besar oleh pikiran bawah sadar. Bukan pikiran sadar. Karena pikiran sadar memiliki porsi pengendalian hanya sebagian kecil saja.

Sehingga pendekatan Hypnoselling lebih tepat karena menggunakan cara kerja otak manusia. Cara otak mengontrol tindakan tubuh manusia.

Baik bagi sang tenaga penjualan sendiri maupun cara berkomunikasi dengan prospek dan pelanggan sesuai dengan cara berpikir prospek dan pelanggan tersebut.

Contoh pada tahap persiapan. Pada teknik penjualan biasa hanya mempersiapkan diri bagi seorang tenaga penjualan dengan pernik pernik administratif.

Sedangkan pada teknik Hypnoselling, selain persiapan administratif juga memiliki teknik persiapan diri (pikiran) bagi sang tenaga penjualan.

Pada tahap ini teknik Hypnoselling bermanfaat mengendalikan mood. Seorang tenaga penjualan bisa mengendalikan dan merubah mood dirinya. Bisa memiliki mood penjualan yang baik walaupun sebelumnya ada masalah pribadi.

Teknik yang bisa digunakan antara lain
1. Visual Squash untuk menangani kegalauan

2. Deep Trance Identification untuk memodel seseorang yang luar biasa omzet penjualannya agar kita bisa seperti mereka
 
3. Anchoring untuk mensetting atau menciptakan mood agar selalu siap berjualan

Dengan teknik Hypnoselling, seorang tenaga penjualan selalu dalam kondisi PD & mood yang baik dan penuh SEMANGAT.

Tentu kondisi ini sangat menguntungkan bagi seorang tenaga penjualan. Sehingga selalu BERSEMANGAT walaupun banyak penolakan dan hambatan.

Semoga bermanfaat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline