Lihat ke Halaman Asli

Heri Pujianto

Pebisnis yang suka menulis. WA 082177158254

PDKT Dahulu, Berjualan Kemudian

Diperbarui: 22 September 2020   08:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Secara Hypnoselling penjualan adalah relationship selling. Penjualan yang diutamakan menjalin hubungan baik bukan hanya fokus pada closing.

Maka penjualan didahului dan diutamakan dengan membangun pendekatan terlebih dahulu. Proporsi waktu yang digunakan untuk pendekatan dalam penjualan mencapai 40%.
 
Baru kemudian menggali kebutuhan. Apa sesungguhnya solusi yang mereka inginkan (30% dari waktu proses penjualan).

Jika awalnya prospek belum butuh dengan produk jasa kita, dengan kedekatan tersebut kita buat prospek menjadi butuh.

Selanjutnya menyakinkan prospek bahwa produk jasa yang kita jual bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Bahkan bisa memberikan kepuasan (Cukup 20% dari waktu).

Setelah itu baru terjadi komitmen dari prospek untuk membeli produk dan jasa yang kita jual. Hanya 10% dari keseluruhan waktu proses.

Berlawanan dengan penjualan pada umumnya (tradisonal selling). Pendekatan hanya 10%, menggali kebutuhan hanya 20%, menyakinkan prospek malah 30% dan komitmen prospek terbesar yaitu 40%.

Padahal jika kita dekat dengan prospek kita lebih mudah mengetahui kebutuhan dan keinginan prospek.

Tentu selanjutnya lebih mudah mencari solusi atas kebutuhan tersebut. Dan juga menyakinkan bahwa produk jasa yang kita jual merupakan solusi.

Akhirnya dengan waktu yang singkat prospek bisa percaya dan terjadi penjualan.

Penjualan dengan Hypnoselling (relationship  selling) lebih mudah mendapatkan orderan dari pada penjualan biasa (traditional selling).

Semoga bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline