Membangun Sikap Kedisiplinan dan Tanggungjawab melalui Upacara Bendera di SMP N 22 Bandar Lampung
Diperbarui: 22 Juli 2024 09:04
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
doc.spandawabdl.id
Membangun Sikap Kedisiplinan dan Tanggungjawab Melalui Upacara Bendera di SMP Negeri 22 Bandar Lampung
Herimirhan,S.Ag., M.Pd
Upacara bendera di sekolah menjadi bagian budaya pendidikan di Indonesia. Mengawali Tahun Pembelajaran 2024-2025 SMP Negeri 22 Bandar Lampung, melangsungkan upacara bendera sebagai sarana untuk membangun kedisiplinan, Tanggungjawab, Rasa cinta tanah air di kalangan Peserta didik dan selurug warga sekolah.
Pembina Upacara Heriyadi, S.Pd selaku Waka Kesiswaan menyampaikan Amanat mewakili Kepala SMP Negeri 22 Bandar Lampung Sriyati, S. Pd., M.M diantaranya Penekanan Sikap Kedisiplinan, Tanggungjawab. Hal ini mencakup kehadiran tetap waktu datang ke sekolah, kedisiplinan mentaati peraturan Sekolah, berpakaian sesuai ketentuan.
doc.spandawabdl.id
Waka Kesiswaan juga menyampaikan kepada seluruh peserta upacara untuk menjaga keamanan dan ketertiban sekolah."Anakku kalian semaksimal mungkin untuk mentaati kesepakatan bersama pihak sekolah dengan orang tua kalian, tidak membawa handphone/HP, tidak merokok di lingkungan Sekolah." ujar beliau.
doc.spandawabdl.id
Di samping itu, Salah satu manfaat utama dari upacara bendera adalah memupuk rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Dengan berpartisipasi dalam upacara bendera, siswa diajarkan untuk menghormati simbol-simbol negara seperti bendera, lambang negara, dan lagu kebangsaan.
Hal ini membantu mereka memahami makna pentingnya persatuan dan kesatuan dalam membangun bangsa yang kokoh. Selain itu, melalui upacara bendera, siswa juga diajarkan untuk menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
doc.spandawabdl.id
Selain aspek kebangsaan, upacara bendera juga berperan dalam membentuk kedisiplinan siswa. Dengan mengikuti proses upacara yang terstruktur, siswa belajar untuk disiplin dalam hal waktu, sikap, dan tata tertib. Mereka belajar untuk menghormati proses ritual yang telah ditetapkan, seperti berbaris, berdiri tegak, dan mengheningkan cipta. Kedisiplinan dan tanggungjawab ini kemudian dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
