Merokok adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perokok dalam kehidupan sehari - hari dengan cara mengisap sebuah batang rokok atau cerutu dan mengeluarkan asapnya dari mulut. Kebiasaan merokok ini sudah menjadi kecenderungan oleh setiap perokok yang sudah menjadi kebutuhan pokok atau keharusan yang harus dilakukan saat itu juga.
Apalagi kalau habis makan yang pedas, pasti so lansung merokok untuk menghilangkan rasa pedas yang ada dalam mulut. Atau pas lagi minum kopi sambil makan pisang goreng, pasti tidak akan nikmat tanpa sebatang rokok di tangan. Memang rokok adalah teman baik dari secangkir kopi sebagai pelengkapnya, bagaikan dua sejoli yang harus berjalan bersama.
Mengisap dan mengeluarkan asapnya dari mulut itulah para perokok lakukan dengan sebatang rokok yang ada di tangannya. Tidak ada seorang perokok yang menelan asap dari sebuah rokok, kecuali baru belajar merokok pasti asapnya akan ditelan ketika baru pertama kali merokok. Kadangkala para perokok memainkan asapnya dengan membuat lingkaran kecil begitu asapnya dihembaskan keluar dari mulut.
Biasanya orang yang merokok pasti mulai belajar ketika masih duduk di bangku SD dengan cara mengisap sebuah batang bunga atau kayu yang kering & berongga yang telah dibakar. Atau membungkus daun cengkeh yang kering dengan sebuah kertas rokok (pembungkus rokok yang bagian dalam), sehingga bisa dibakar dan menghasilkan asap. Inilah cara yang termudah dilakukan oleh anak dibawah umur ketika mencoba belajar merokok dengan bukan rokok yang asli.
Hampir diseluruh wilayah Indonesia, biasanya menjamu tamu yang datang bekerja, melayat, berkunjung atau apa saja, pastinya akan disuguhkan dengan sebuah rokok dan tentunya ada kopi serta snack pula. Tidak enak rasanya untuk tuan rumah bila seseorang yang datang membantu di acara yang akan digelar tanpa disuguhi dengan sebungkus rokok, apalagi yang datang itu kebanyakan para perokok yang maunya rokok gratis pula...hehehe!!!
Sebagai contoh, masyarakat kami di Toraja ketika bergotong royong dalam mempersiapkan suatu acara, baik pesta pernikahan dan kematian, kebutuhan akan rokok itu yang menjadi hal utama yang harus disiapkan oleh tuan pesta dalam menjamu orang - orang yang datang, apakah sebagai tamu, pelayat, pekerja, para sahabat & teman, atau sebagai sanak family sendiri. Biasanya untuk urusan rokok ini dalam suatu acara, finansialnya lumayan banyak juga karena harus memberikan kepada setiap orang yang datang ke pesta.
Tujuan dengan memberikan rokok kepada orang - orang yang datang untuk membantu dalam suatu pekerjaan adalah supaya mereka semangat dalam bekerja dan sudah menjadi kebiasaan setempat untuk menyediakan rokok apapun bentuk acaranya. Ketika tidak ada rokok yang disediakan oleh tuan pesta, maka kadangkala para pekerja malas - malasan serta bersungut - sungut sambil menyalahkan tuan pestanya.
Ada istilah seperti ini, "anggap saja ini sebagai pembeli rokok atau ucapan terima kasih atas bantuannya". Ucapan itu sangat lazim didengar ketika kita berterima kasih kepada seseorang atas bantuannya dengan menyodorkan sejumlah uang untuk membeli sebungkus rokok. Jadi kita memberikan sumbangsih yang besar pula agar orang mau merokok juga.
Tujuan kebanyakan orang yang merokok ialah supaya semangat dalam bekerja, memunculkan sebuah ide yang kreatif ketika otak sudah buntu dan penat, atau sebagai hal dalam bergaya & bergaul, "katanya tidak macho atau jantan kalau tidak merokok". Oleh karena itu, seringkali dalam pergaulan, para perokok biasanya membagikan rokoknya kepada teman - temannya ketika bertemu di suatu tempat sebagai rasa persaudaraan dan biar cepat akrab satu dengan yang lainnya.
Terlepas dari semuanya itu, ada efek buruknya bagi kesehatan dalam mengisap sebuah rokok. Hal inilah yang tidak terlintas di hati dan pikiran bagi para perokok, bahwa merokok itu berdampak buruk bagi kesehatan dan orang yang berada di sekitarnya. Yang jelasnya bahwa ketika seseorang sudah kecanduan untuk merokok membutuhkan waktu untuk beberapa saat agar bisa berhenti secara total.
"Menurut laporan WHO dalam memperingati hari tembakau sedunia, bahwa di Indonesia ada 225.700 orang di Indonesia meninggal akibat merokok atau penyakit lain yang disebabkan oleh tembakau per tahunnya. Melihat dari angka tersebut, dapat dikatakan bahwa tembakau dapat menyebabkan angka kematian yang tinggi pula di Indonesia melalui merokok".