Bulan Ramadan memiliki banyak keistimewaan, keutamaan yang sangat besar bagi orang beriman. periode berpuasa 1 bulan yang diselimuti oleh nuansa spiritualitas, kesabaran, dan pengendalian hawa nafsu bagi umat Muslim di seluruh dunia. Namun, selain manfaat ruhiyah spiritualnya, puasa Ramadan juga memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan mental seseorang.
Mari kita kaji lebih dalam mengenai hubungan antara puasa Ramadan dan kesehatan mental.
1. Latihan Kesabaran dan Pengendalian Diri
Puasa Ramadan melibatkan menahan diri dari makanan, minuman, dan tindakan-tindakan tertentu dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Ini memerlukan tingkat kesabaran dan pengendalian diri yang tinggi, yang merupakan latihan penting untuk kesehatan mental. Dengan latihan ini, seseorang belajar untuk mengelola emosi dan mengendalikan impuls dengan lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah, yang maknanya,
" Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." ( Al-Baqarah,2: 153)
2. Peningkatan Ketahanan Emosional
Puasa Ramadan juga dapat membantu meningkatkan ketahanan emosional seseorang. Dengan menjalani puasa, seseorang belajar untuk menghadapi rasa lapar, haus, dan ketidaknyamanan fisik lainnya dengan ketenangan, kasih-sayang dan keberanian. Ini membantu memperkuat ketahanan emosional seseorang dalam menghadapi tantangan dan stres dalam kehidupan.
"Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, maka sungguh, surgalah tempat tinggal(nya)." ( QS An-Naziat, 79: 40-41 )