Lihat ke Halaman Asli

Dilema Kuliah Daring, Santai Tetapi Menjenuhkan

Diperbarui: 30 Juni 2021   19:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Pesanggrahan, Jakarta- Dimasa pandemi covid-19 ini pelaksanaan perkuliahan di kampus tidak bisa dilakukan secara langsung atau tatap muka. Hampir setiap kampus di Jakarta menerapkan system pembelajaran secara daring hampir 1 tahun ini. Walaupun Ditjen Dikti berencana memulai perkuliahan dengan tatap muka di bulan Juli ini sesuai Surat Edaran (SE) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021. Dikutip dari akun Instagram Ditjen Dikti @ditjen.dikti. Tetapi kondisi perkuliahan ini tentunya akan terus berlanjut jika kasus Covid-19 di Jakarta malah semakin meningkat.

Pembelajaran daring ini bisa jadi melegakan bagi para mahasiswa karena memiliki waktu luang yang lebih dibandingkan pada saat pembelajaran tatap muka, khususnya bagi mereka yang kuliah sambil bekerja. Namun, perubahan pola pembelajaran ini juga membuat banyak mahasiswa kaget dan menemui kesulitan.

Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Dio Teguh Setiawan, mahasiswa semester 4 Universitas Budi Luhur pada Rabu (30/6) di rumahnya kawasan Pesanggrahan Jakarta Selatan.

"Perkuliahan seperti ini sebenarnya banyak nilai negatifnya, walupun nilai cenderung lebih baik dibandingkan saat perkuliahan offline tetapi terus terang kurang memahami materi, karena kita tidak tatap muka langsung sehingga diskusi dengan dosen maupun mahasiswa lain tidak ada". Ujar mahasiswa jurusan Teknik Informasi ini.

"Dilema memang saat pandemic seperti ini, tetapi kalo ini terus berlanjut akan menurunkan kualitas pendidikan kita karena cenderung menyepelekan kuliah. Contoh seperti saya, seringnya hanya unduh materi atau posting forum sebagai syarat kehadiran tanpa memepelajari materi tersebut". Tutur pria 25 Tahun ini.

Berbeda halnya dengan Rian Tri Saputra yang merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta Selatan jurusan Manajemen SDM yang kini sudah semester 4 pada Senin (7/6) disela-sela kesibukannya sebagai Pegawai Hononer di salah satu instansi pemerintahan di bilangan Mampang Prapatan.

"Kuliah seperti ini banyak nilai postifnya salah satunya saya punya waktu luang untuk keluarga, kini saya hampir setiap hari bisa nemenin sikecil, biasanya hanya 2-3 hari dalam seminggu bisa ketemu si kecil, maklum saya kan ngambil kuliah sore". Ujar pria dengan 2 orang anak ini.

Dilema memang pastinya terjadi pada dunia pendidikan dalam kondisi pandemic saat ini, idealnya pandemic dapat tertangani dengan baik tanpa mengurangi kualitas pendidikan. Tentunya pemerintah menyadari hal tersebut dengan upaya-upaya yang terus dilakukan, tetapi tetap kembali kepada peran kita selaku masyarakat atau mahasiswa atau dosen dan lainnya untuk melaksanakan dengan sungguh-sungguh demi kehidupan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline