Lihat ke Halaman Asli

Heri Hermawan

Reseacher Publik | Pegiat Literasi Tangerang | The Young Entrepenuer

Al-Quran Diperuntukan Untuk Orang Yang Berakal !

Diperbarui: 22 Januari 2025   19:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sumber gambar : Canva/Heri"

Al-Qur'an, sebagai kitab suci umat Islam, tidak hanya berisi perintah dan larangan, tetapi juga penuh dengan petunjuk yang mengajak manusia untuk merenung, berpikir, dan menggunakan akalnya dalam memahami alam semesta serta kehidupan. Salah satu pesan utama yang sering ditekankan dalam Al-Qur'an adalah bahwa wahyu ini diturunkan untuk orang-orang yang berakal, yang mampu memahami dan merenungkan makna-makna yang terkandung di dalamnya. Hal ini sejalan dengan prinsip bahwa Islam tidak mengajarkan taklid (mengikuti tanpa pemahaman), melainkan mendorong pengembangan akal dan pengetahuan.

Al-Qur'an untuk Orang yang Berakal:

Al-Qur'an secara eksplisit mengaitkan pemahaman terhadap wahyu dengan penggunaan akal. Allah berulang kali mengingatkan umat manusia agar menggunakan akalnya untuk merenungkan ayat-ayat-Nya. Ini menunjukkan bahwa kitab suci ini tidak diperuntukkan bagi mereka yang hanya menerima teks secara harfiah tanpa usaha untuk merenung dan mencari pemahaman yang lebih dalam.

Salah satu ayat yang menegaskan bahwa Al-Qur'an ditujukan bagi orang-orang yang berakal adalah dalam Surah Ali Imran (3:190-191):

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, dan dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), 'Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari azab neraka.'"

Ayat ini mengarahkan perhatian pada orang-orang yang berpikir dan merenung tentang ciptaan Tuhan. Mereka menggunakan akalnya untuk mencari makna yang lebih dalam dari tanda-tanda kebesaran Allah yang ada di alam semesta. Al-Qur'an bukan hanya untuk dibaca, tetapi juga untuk direnungkan oleh mereka yang memiliki kapasitas berpikir.

Selain itu, dalam Surah Ar-Rum (30:8) Allah berfirman:

"Mengapa mereka tidak memikirkan dalam dirinya sendiri? Allah tidak menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu di antaranya dengan sia-sia. Tidak ada yang lebih mulia dari penciptaan ini."

Ayat ini menunjukkan bahwa penciptaan alam semesta adalah bagian dari tanda-tanda yang harus dipahami dengan akal. Allah menegaskan bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini memiliki tujuan, dan manusia diminta untuk merenungkannya dengan akal sehat.

Al-Qur'an juga menegaskan bahwa tidak semua orang akan mampu memahami wahyu ini secara mendalam. Dalam Surah Al-Baqarah (2:269), Allah berfirman:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline