Lihat ke Halaman Asli

Heri Hermawan

Reseacher Publik | Pegiat Literasi Tangerang | The Young Entrepenuer | Founder Sekuy Peduli Indonesia | Ketua Umum Korpu Indonesia

Kesunyian Malam, Menyatukan Jiwa yang Terpisah dari Pikiran yang Liar

Diperbarui: 24 Juli 2024   00:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"sumber gambar : dokpri"


Di kala malam menyelimuti dunia  
Dalam gelapnya yang damai, sunyi menggema.
Seperti angin lembut yang membelai raga  
Menuntun jiwa yang hilang, tersesat dalam dilema.

Kesunyian berbicara dalam bahasa yang tak terdengar.
Menghimpun segala resah, meluruhkan segala gemuruh.
Dalam heningnya, jiwa dan raga belajar sabar.  Merangkai kembali kepingan yang pecah, mengurai rindu yang utuh.

Pikiran yang liar meronta dalam kebisuan  
Mencari makna dalam bayangan malam yang teduh.
Namun di balik kesunyian, ada kebersatuan  
Jiwa menemukan tempatnya, di kala pikiran tak lagi angkuh.

Malam dan kesunyian menjadi sahabat sejati  
Menyatukan yang terpisah, mendamaikan yang bergolak.
Dalam kegelapan, kita temukan cahaya abadi  
Jiwa kembali pulih, tenang, tak lagi berontak.

Di bawah langit malam yang penuh bintang  
Kesunyian membawa kita pada kedalaman  
Menyatukan jiwa yang terpisah, menghapus semua dinding.
Malam dan kesunyian, adalah tempat jiwa dan pikiran bersandingan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline