Lihat ke Halaman Asli

Heri Hermawan

Reseacher Publik | Pegiat Literasi Tangerang | The Young Entrepenuer

Cinta yang Palsu

Diperbarui: 7 Mei 2024   19:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"sumber gambar: Heri Hermawan "

Bagaimana bisa mengaku beriman.
Sedangkan tetangga kelaparan saja kau biarkan, anak yatim tak terdidik kau terlantarkan, sahabat kesulitan kau abaikan, orang tua rindu kau cuekan dan ketika bertemu orang yang sedang tersesat tidak kau tunjukan jalan keselamatan.

Padahal kau di titipkan kelebihan dan keberlempihan untuk bisa membantu atau menyalurkan semua itu sebagai kaki tangan -Nya.

Dimana kepedulianmu ?
Dimana rasa cintamu ?
Dimana rasa kebersamaan mu ?
Dimana rasa kasih dan sayangmu yang selalu kau sebutkan setiap 5 waktu itu ?

Dimana cahaya Nur Muhammad itu ? yang katamu, cahayanya menyebar keseluruh alam, tapi kenapa kau tak mampu merasakan-Nya.

Jika memang cahaya iman itu ada dalam dirimu, harusnya ketika saduaramu sakit dan susah kau bisa merasakan kesakitannya meskipun orang tersebut tak mengatakannya.
Karena sejatinya kita saling terhubung satu sama lain dan bersumber dari cahaya cinta yang sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline