Lihat ke Halaman Asli

Dr. Herie Purwanto

TERVERIFIKASI

PNYD di KPK (2016 sd. Sekarang)

Satuan Tugas Anti Rasuah (4): Bara Mulai Membesar

Diperbarui: 11 Desember 2024   16:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Kompas.Money

Diilhami oleh Kisah Nyata sebagai Penyidik KPK : Satuan Tugas Anti Rasuah (4)

" Pengungkapan skandal korupsi, psikis saat transisi regulasi, di-mix dengan haru biru sisi manusiawi penyidik yang juga butuh akan cinta. "

Episode : 

" Bara Mulai Membesar "

Pada saat bersamaan, di depan Kantor Lembaga Anti Rasuah, di Jakarta ratusan orang dari beberapa elemen masyarakat turun ke jalan. Mereka menyuarakan penolakan rencana perubahan pada undang-undang terkait Lembaga Anti Rasuah. Mereka, menyuarakan Lembaga Anti Rasuah agar diperkuat, bukan malah sebaliknya.

Dalam unjuk rasa yang dijaga oleh polisi tersebut, membentangkan alat peraga seperti spanduk dan simbol-simbol kelompok mereka. Demo kali ini, terlihat ada beberapa kelompok yang menyatu untuk satu tujuan yang sama.

" Jangan sampai undang-undang yang baru, justru melucuti kewenangan lembaga ini. Justru seharusnya diperkuat dengan kewenangan-kewenangan baru, sehingga korupsi bisa diberangus dari negeri ini. "

Begitu suara menggelegar melalui sound system. Sang orator berdiri di atas mobil pick-up. Para pendukungnya meneriakkan yel-yel dan pekik semangat dengan tangan mengepal.

" Korupsi sudah merambah di semua sektor di negeri ini. Bila undang-undang yang akan disahkan DPR dan Pemerintah melemahkan kewenangan Lembaga ini, mau jadi apa nanti Indonesia? Untuk menjadi pesta para tikus-tikus berdasi? " Begitu retorika yang dilantangkan.

" Jangan kendor wahai anak bangsa. Kita di sini, membela Indonesia untuk lebih baik ke depannya. "

Begitu masih dengan suara lantang. Kali ini, yang menambahi adalah sosok perempuan. Pada kepalanya terikat kain bertulis " Save Lembaga Anti Rasuah."

"Semua yang hadir di sini, apakah setuju adanya penggantian undang-undang anti rasuah?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline