Sekitar satu jam perjalanan udara, ditempuh dari Bandara Soekarno Hatta-Cengkareng Banten hingga mendarat di bandara Depati Amir Kota Pangkal Pinang propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Udara yang cerah saat penerbangan, memungkinkan untuk menikmati indahnya barisan dan kumpulan awan putih bagai kapas yang menjulang.
Kaki ini diberi kesempatan Tuhan untuk menapak di Kepulauan Bangka. Salah satu dari propinsi negeri ini yang dikarunia keindahan dan keelokan alamnya, khususnya pantai. Keindahan pulaunya tadi, menjadi kian membumi seantero negeri hingga dunia, sejalan dengan suksesnya Film Laskar pelangi, yang mengambil setting nan indah pulau yang satu ini. Seolah dalam film tersebut, dieksplore keindahannya dan diperkenalkan lebih luas lagi.
Pulau-pulao yang wajib dikunjungi ketika berkunjung ke Provinsi adalah Pulau Batu Layar, Pantai Tanjung Pendam, Pulo Burung, Pulau Kepayang serta beberapa tempat lainnya seperti Bukit Menumbing, Rumah Adat Belitung hingga Botanical Garden. Bagaimana dengan kulinernya?
Ini dia, di tengah kegiatan utama, saat break makan siang, terpilihlah beberapa menu yang menjadi tujuan pendatang di Kota Pangkal Pinang ini. Pilihan menu dari rumah makan Padang, beragam ayam olahan, lewat. Atas saran sopir yang mengantar rombongan kecil yang berjumlah 5 orang, merujuk pada masakan Pindang Patin. Rumah makan yang menyediakan menu ini salah satunya, dan kenyataannya memang banyak dikunjungi, meski tempatnya sederhana, namun puluhan pengunjung seolah bergiliran menikmati menu tersebut.
Ada dua pilihan menu di Rumah Makan Pindang Pegagan Palembang OKI, yang terletak tidak jauh dari Masjid Jamik Pangkal Pinang tersebut. Ketika rombongan tiba, disambut oleh pramusaji.
" Berapa orang Pak? "
" Enam. " Rombongan 5 orang plus 1 driver.
" Menu Pindang Patin atau Pindang Baung?" Begitu pramusaji menawarkan menu yang tersedia. Ada yang pesan Pindang Patin, ada juga yang Baung, seperti patin juga bentuk ikannya.
Sembari menunggu olahan sekitar 10 menit, ada makanan ringan seperti agar-agar, warna hijau. " Itu kue sirsak. " Kata pramusaji. Ketika dicoba enak juga sebagai pembuka makanan utama. Minuman yang tersedia kemudian adalah es jeruk segar. Sajian berikutnya, sebelum yang ditunggu tiba adalah penataan piring, menyusul kemudian lalapan dan sambal serta nasi. Ketika diperhatikan, lalapan yang tersaji dalam masing-masing piring adalah terong bulat ungu, kecipir, kacang panjang, daun kemangi, timun dan jengkol. Wah ini, yang bikin menarik selera untuk segera makan.
Benar, setelah seporsi pindang patin dan baung tersaji, lidah ini seperti tidak sabar untuk menikmatinya. Saya memilih pindang Baung Pegagan khas Palembang. Begitu tangan ini dengan sendok mengambil kuah wuah...benar-benar segar. Enak sekali. Terbayang bahan-bahan seperti sere geprek, gula merah, garam, daun bawang, kemangi dan potongan nanas serta tomat dan bumbu lainnya diadon sedemikian rupa, menjadikan menu di hadapan saya kali ini benar-benar nendang rasanya.