Lihat ke Halaman Asli

Dr. Herie Purwanto

TERVERIFIKASI

PNYD di KPK (2016 sd. Sekarang)

Polisi RW, Simbiosis Rasa Aman dalam Masyarakat

Diperbarui: 25 Mei 2023   11:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Polisi membantu gelandangan memakai baju. (Foto @Purnomo_dtt/Aipda Purnomo via kompas.com)

Konsep Polisi RW yaitu memungkinkan terjadinya interaksi untuk memecahkan masalah secara bersama dan saling mengembankan sikap yang positif.

Itu tentu memberikan kesempatan untuk saling memahami akan layanan yang dibutuhkan, menyadarkan komunitas pada posisinya yang sedang dilayani oleh Polisi, membuka peluang untuk bekerja bersama-sama komunitas berusaha untuk mengendalikan masalah yang terdapat di dalam komunitas serta menerapkan prinsip community policing akuntabilitas.

Kabaharkam Polri menjelaskan bahwa lahirnya Polisi RW ini merupakan bagian dari arahan Kapolri yang menterjemahkan perintah Presiden RI agar Polisi lebih dekat dengan masyarakat, sehingga sosok Polisi sebagai pelindung, pangayom Juga pelayan masyarakat bisa terwujud, dikutip dari Jakartanew.id.

Saya sangat setuju dengan Kebijakan Kapolri yang dilounching minggu yang lalu, tentang Polisi RW. Hakikatnya, membahas masalah polisi, tentu korelasinya adalah dengan masalah keamanan. 

Masalah keamanan menjadi kebutuhan setiap manusia, di mana saja dan kapan saja. Sehingga dimensi masalah polisi dan rasa aman pada diri setiap manusia menjadi semacam sebuah simbiosis. 

Sehingg atidak heran bila dalam teori Hierarchy Of Needs yang disampaikan oleh  Maslow, menyebutkan kebutuhan akan rasa aman menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia. 

Kelima kebutuhan tersebut adalah  kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan ego dan kebutuhan aktualisasi diri.

Sejauh ini, yang berkembang dalam masyarakat mengenal keberadaan polisi sampai tingkat Kecamatan dalam struktur Kepolisian Sektor. Di mana dalam pelaksanaan tugas melalui  pendekatan kemanusiaan, mengedepankan peran Bhabinkamtibmas. 

Bhabinkamtibmas bermitra dengan Babinsa (dari TNI). Keberadaan dua mitra ini menguatkan peran pemerintahan tingkat kecamatan dan dirasa efektif manfaatnya. 

Karena apabila ada permasalahan level grass root atau akar rumput, mereka yang langsung turun lebih awal dan nyatanya efektif, karena secara psikologis, mereka-lah yang secara langsung berinteraksi dalam keseharian dengan masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline