Lihat ke Halaman Asli

Dr. Herie Purwanto

TERVERIFIKASI

PNYD di KPK (2016 sd. Sekarang)

Outing dan Engagement

Diperbarui: 23 Desember 2022   18:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kegiatan yang dilakukan saat outing kantor. Sumber: grid.id

Kutipan pendapat pakar komunikasi Wilbur Schramm menjadi prolog artikel ini, yaitu arti sederhana dari engagement sebagai bentuk komunikasi dua arah dalam ranah interaksional. Kunci dari komunikasi disini adalah  adanya feedback atau tanggapan pesan. 

Apa relevansi outing dengan engegement? 

Pada frame keterikatan secara organisasi antara manager dengan karyawan perlu adanya harmonisasi. Akhir tahun, bisa menjadi salah satu solusi untuk empowering adanya keterikatan tadi, untuk "mengawali" lagi semangat kebersamaan dalam pekerjaan di tahun yang baru mendatang. Sangat logis, bila di akhir tahun, banyak perusahaan, organisasi atau kantor yang mengadakan outing kantor. 

Waktu satu hingga tiga hari berkumpul, dalam suasana interaktif dan lepas dari beban pekerjaan, tentu menjadi sebuah closing akhir tahun yang akan berkesan bagi para karyawan.

Bisa dibayangkan, bagaimana setahun berjalan, berkutat dalam aktifitas dengan target-target kerja, tentunya membutuhkan keseriusan dan seperti menghabiskan waktu di kantor tanpa ada canda tawa, aktifitas yang santai, interaksi level top manager dengan Unit pelaksana yang kaku dan penuh dengan "hierarchy".

Hanya dengan mengagendakan satu hingga tiga hari outing kantor, kebekuan dan kekakuan interaksional tadi bisa mencair dan bisa menumbuhkan semangat baru, melahirkan energi kerja terbarukan untuk menyambut target tahun depan.

Dalam outing kantor, tidak hanya sekedar menghabiskan waktu dengan menikmati obyek tertentu yang direncanakan, namun pada momen-momen santai, bisa disisipkan semacam "moment-day" dengan materi masukan-masukan untuk perbaikan kinerja dalam mengejar target di tahun berjalan ke depan. 

Atau juga diisi dengan kegiatan semacam "instrospeksi-day", di mana masing-masing peserta outing mempunyai kesempatan untuk "berkeluh kesah" sebagai bentuk pengungkapan isi hati, tanpa harus menyinggung kebijakan atau perasaan atasan atau sesama karyawan. 

Dengan bahasa dan tempat yang fresh, tentu akan menjadi sebuah "learning-learnt" bagi yang lainnya. Ada sisi keluh, kesah, namun akan ada positif respon dari yang lain.

Outing kantor tidak memunculkan kekompakan seratus persen, dipastikan ada rekan kantor yang "sebenarnya" malas atau ogah-ogahan mengikuti kegiatan. Banyak penyebabnya, ada yang menganggap kegiatan buang waktu saja, atau karena ada "acara sendiri" yang sebenarnya ingin dilakukan, sehingga terhadap hal ini, perlu sikap tersendiri, untuk menghindari situasi yang tidak mengenakan saat pelaksanaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline