Ada Banner di Kamar (Pernik-Pernik Seminar Proyek Perubahan)
Foto : Dokumen Pribadi
Sebagai sebuah media Strategi Marketing Publik, banner menjadi salah satu alat yang bisa digunakan. Untuk mendukung pelaksanaan Seminar Proyek Perubahan yang akan dilaksanakan hari Kamis, 8 Desember 2022, di salah satu Gedung Pusat Pendidikan Administrasi Kementerian Agama Republik Indonesia, Ciputat, saya "melengkapi diri dengan sebuah banner.
Desainnya tidak beda jauh dengan cover Laporan Proyek Perubahan. Yang membedakan, dalam banner disisipi kibaran merah putih. Setidaknya, pesan yang terbawakan adalah semangat Merah Putih dalam Pemberantasan Korupsi. Lebih-lebih pelaksanaan seminar tangal 8 tersebut, berdekatan dengan Peringatan Hari AntiKorupsi Sedunia (Hakordia) yang dirayakan tanggal 9 Desember 2022.
Kenapa dipasang di kamar? Sederhana jawabnya : Yaitu untuk memastikan bahwa apa yang saya pesan kemaren tidak ada yang salah cetak huruf maupun tata letak yang saya inginkan. Karena tempo hari saat pembuatan cover ada kesalahan terkait dengan penempatan kata pada frasa "Pemistor".
Sesuai konsep, frasa kata Pemistor baru dalam kurung Pemiskinan Koruptor. Boleh di bolak balik, tapi karena ini sudah "normative" dengan dasar ajuan yang sudah disetujui baik coach, mentor maupun evaluator serta Panitia, maka menggeser frasa kata tersebut bisa menjadi "masalah"
Demikian juga pada konteks lainnya, acapkali sebuah kegiatan tanpa cek and ri-cek, sehingga pada saat pelaksanaan muncul "sesuatu" yang di luar "kehendak" kita. Lo kenapa begini? Kenapa begitu dstnya. Maka, banner yang terpasang dalam kamar tersebut, memberikan pesan sederhana untuk kita semua : selalu "me-ribetkan diri" untuk hal-hal sepele sebagai bentuk kontrol dan cek apa yang akan kita laksanakan, sehingga mendekati keberhasilan yang diharapkan.
Banyak kita dengar, kita alami ketika sebuah acara akan digelar, tanpa persiapan matang hasilnya amburadul dan "diluar" skenario angan-angan sebelumnya. Sedangkan yang dipersipkan saja, sebuah acara resmi, bisa tiba tiba sound system ngadat, lampu padam, laptop untuk presentasi ngambek, gambar atau tampilan tidak muncul dan sebagainya masalah. Jadi, penting melakukan hal kecil, untuk mencapai sesuatu yang besar.
Dalam konteks Hakordia, berbuat untuk tidak korupsi bagi diri sendiri, bisa menjadi analog sikap kehati-hatian untuk tidak masuk dalam pusaran cluster korupsi yang lebih besar. Kalau sudah masuk dalam pusaran korupsi, impact (dampaknya) akan ke mana-mana, tidak hanya diri sendiri yang akan mengenakan rompi orange atau warna lain bertulis tahanan, anak, istri, saudara, kolega dan institusipun akan ikut tercoreng.
Semangat Hakordia, Salam Anti Korupsi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H