Lihat ke Halaman Asli

Nasi Aking

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13259862271290591532

"kamu duduk manis di meja itu. jangan kemana-mana. ibu mau membelikanmu boneka itu. kelak kalau kamu besar jangan seperti ibu. ibu hanya bisa membelikanmu boneka itu. kamu mau apa lagi? kalau kamu mau baju baru, nanti ibu belikan . asal harganya sesuai. jangan menangis lagi, pasti ibu belikan boneka itu. iya, tak lupa juga baju pink itu yang kamu sukai. ibu sayang kamu dan kakak-kakakmu, tapi mau bagaimana lagi? sekaramg kamu makan dulu, nanti sakit. kamu sudah sering sakit perutkan? itu tandanya kamu belum makan. apa kamu tidak suka "nasi" ini?. memang sih ibu cuma bisa memberi kamu dan kakak-kakakmu "nasi" seperti ini. Rasanya tidak enak, keras, mungkin tidak ada gizinya. kita tidak bisa makanan seperti Ani, Andi, dan Hera temanmu. mereka setiap hari makan nasi, ikan, sayur, bahkan susu. sedangkan kamu hanya makan "nasi" ini. Apa yang kamu tangisi?? masih mau beli boneka itu? jangankan mau beli boneka, ibu mau memberimu lauk tempe aja ke warung bu maryam. ibu sayang kamu dan kakakmu. silahkan kamu marah sama ibu tapi habiskan dulu "nasinya" Anak kecil itu menangis dan berbincang dengan hatinya"ibu, kakak, aku sayang kalian. entah kenapa aku menangis. aku menangis bukan karena nasi aking yang selalu ibu berikan, bukan pula karena boneka itu. apalagi baju berwarna pink itu. Aku sayang kalian. aku sayang keluargaku"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline