Lihat ke Halaman Asli

Herry Gunawan

seorang pemuda yang peduli

Merangkul Keragaman, Menjauhkan dari Hoaks dan Kebencian

Diperbarui: 9 Januari 2019   07:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia Satu - kompasiana.com

Indonesia adalah negara besar yang kaya akan keragaman budayanya. Dari Sabang hingga Merauke, tidak hanya terdiri pulau-pulau, tapi juga melekat adat istiadat yang saling berbeda. Mulai dari bahasa hingga keyakinan. 

Bahkan masyarakat di pedalaman masih banyak yang menganut aliran kepercayaan. Meski demikian, mereka tetap bagian dari Indonesia. Karena Indonesia bukanlah Jawa ataupun Sumatera saja, tapi Indonesia adalah seluruh masyarakat yang hidup dan lahir di bumi negara kesatuan republik Indonesia (NKRI).

Fakta bahwa Indonesia beragam harus selalu kita ingatkan ke semua orang. Kenapa? Karena saat ini ada ulah dari oknum tertentu, yang secara sadar dan sengaja justru aktif menyebarkan ujaran kebencian di dunia maya. Tidak hanya kebencian, informasi yang menyesatkan, yang tidak berdasarkan fakta alias hoax, juga begitu masif beredar di dunia maya. 

Perbuatan yang tidak bertanggung jawab ini tentu mengkhawatirkan semua pihak, setelah sentimen SARA juga seringkali disusupkan didalamnya. Akibat mewabahnya kebencian dan kebohongan di dunia maya, keramahan sebagian masyarakat Indonesia hilang. 

Kerukunan yang menjadi ciri khas seluruh masyarakat Indonesia, pelan-pelan mulai memudar digantikan dengan amarah, persekusi dan intoleransi. Bahkan, masyarakat yang terpapar berani melakukan aksi teror yang meresahkan.

Tanpa disadari, kemajuan teknologi dan informasi tidak hanya memberikan dampak positif tapi juga bisa menjadi negatif jika penggunanya sudah salah arah. Faktanya, dunia maya digunakan kelompok radikal untuk menyebarkan propaganda radikalisme, merekrut anggota hingga mencari dana. 

Fakta pula, internet juga digunakan para buzzer ataupun timses ataupun organisasi tertentu, untuk memproduksi hoax dan kebencian demi mendulang sebuah keuntungan. 

Saracen dan MCA menjadi bukti bahwa hoax dan kebencian telah menjadi bisnis tersendiri di dunia maya. Bisnis menyesatkan ini umumnya muncul ketika memasuki tahun pemilu seperti sekarang ini. Dan terbukti, di tahun politik ini, dunia maya telah dipenuhi berbagai ujaran kebencian dan berita bohong.

Yang terjadi di dunia maya saat ini, tentu bukanlah keinginan kita semua. Ketika kemunculan media sosial di internet, semua orang menyambut riang karena bisa memfasilitasi untuk saling berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai negara. Selain interaksi, dunia maya juga menawarkan kemudahan untuk mendapatkan informasi. 

Namun yang terjadi saat ini, media sosial seringkali digunakan media untuk menuangkan kebencian di jagad maya. Tentu hal sangat memprihatinkan. Karena media sosial dan internet bisa diakses oleh semua orang, dari anak hingga dewasa, dimana saja dan kapan saja. 

Jika informasi bohong yang diakses, sementara tingkat literasi masyarakatnya masih rendah, mudah percaya terhadap apa yang dikatakan oleh orang lain, tentu ini menjadi persoalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline