Lihat ke Halaman Asli

Albert Purba

Ad Majorem Dei Gloriam

Pentingnya Taman Bermain bagi Anak dan Lingkungan

Diperbarui: 15 Maret 2021   12:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Foto; Dokumen Pribadi)

Radius 2 kilometer dari tempat tinggal kami terdapat setidaknya 5 taman bermain (Jerman: Spielplatz) yang luas dan dilengkapi berbagai fasilitas mainan anak. Tiga di antaranya berada dekat sungai yang mengalir sehingga sementara orang tua mengawasi anaknya bermain, mata dapat melihat ke arah sungai, menyaksikan burung-burung dan bebek liar berenang atau berebut makanan. 

Bilamana cuaca mengijinkan, maka banyak orang tua membawa anak-anaknya untuk bermain ke taman. Taman ini menjadi wadah sosialisasi bagi anak sekaligus menjadi tempat untuk melatih fisik mereka supaya aktif dan berkembang. Celoteh dan  renyah anak-anak terdengar sementara mereka meluncur di luncuran flying fox atau prosotan atau berayun-ayun di ayunan. 

Rona bahagia nampak di wajah mereka yang polos menikmati seolah dunia hanya milik mereka. Bagi saya pribadi yang menyukai ketenangan dan keteduhan taman ini menjadi sebuah arena menikmati "me time" atau melakukan "self-reward" terutama ketika masa pemguncian (Pembatasan Kontak ) selama pandemi.

Tapi yang menarik bagi saya ialah kenapa harus begitu banyak taman bermain dibangun? Menurut teman saya (seorang Jerman), pemerintah wajib menyediakan tempat bermain di pemukiman-pemukiman warga, apalagi bila orang tua di sekitar pemukiman itu mengajukan proposal kepada. Jadi tidak heran ada banyak taman bermain di kota kami dan tentunya juga kota-kota lain di Jerman. Program seperti ini, pasti ada kaitan antara kesadaran masyarakat membayar pajak dengan meminta haknya kepada pemerintah.

(Foto; Dokumen Pribadi)

Selain melengkapi taman-taman ini dengan berbagai fasilitas bermain pemerintah juga sangat memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanannya. Alat-alat bermain dibangun dan dirancang dengan standar yang sesuai kebutuhan anak berusia 1-15 tahun. Tanah tempat bermain ditimbun pasir sehingga bila anak terjatuh atau terjungkal mengurangi risiko terluka.Alat permainan dibuat dan dibangun supaya tidak tajam sehingga tidak membahayakan. Demi menciptakan kenyamanan dipasang petunjuk di papan pengumuman sebagai peringatan kepada pengunjung supaya tidak merokok, minum minuman keras atau membunyikan alat musik di sekitar lokasi. 

Untuk menghindari kecelakaan lalu lintas, lokasi yang dipilih ialah tempat yang jauh dari jalan raya yang ramai atau bila di dekatnya ada lalu lintas yang sibuk maka dibangun pagar pembatas untuk melindungi kejadian yang tidak diinginkan terhadap anak-anak di dalamnya. Dengan kata lain taman bermain ini benar-benar dirancang dan diperuntukkan sebagai lokasi bersantai yang nyaman bagi keluarga.

Keindahan di sekitar taman ini juga tidak lepas dari perhatian, dengan menanami banyak pohon, bebungaan atau rumput  di berbagai sudut lapangan. Pada musim semi semua bunga akan mekar dan memberi keindahan sehingga banyak orang bertamasya ke sini, dengan duduk-duduk atau tiduran sambil membaca buku atau sekedar mandi cahaya untuk sesaat melupakan hawa yang menggigit di musim dingin sebelumnya. Tentu saja, penataan seperti ini mendekatkan masyarakat kepada alam dan menjadi sebuah cara pendidikan kepedulian lingkungan yang efektif kepada anak-anak.

Manfaat lain yang saya lihat dengan adanya taman bermain ini ialah, tersedianya ruang terbuka hijau sekaligus lokasi tangkapan air hujan sehingga menjamin kota bebas banjir sebab tidak ada betonisasi tanah di lokasi ini. Kehadiran taman berfungsi juga untuk mendukung sirkulasi udara yang sehat dan bersih ke sekitar pemukiman. Dengan demikian kehadiran taman menjadi sebuah alat melindungi diri dari kemungkinan bencana alam sebagai akibat ketidakcermatan menata lingkungan.

(Foto; Dokumen Pribadi)

Dari semua yang terurai di atas saya dapat menyimpulkan bahwa Taman Bermain adalah sebuah produk kebudayaan dari sebuah masyarakat yang mencintai anak dan yang ingin melihat anak bertumbuh menikmati dirinya sebagai "Homo Ludens" (Makhluk Yang Bermain). 

Taman bermain juga merupakan produk sebuah negeri yang memiliki politik lingkungan dan regulasi yang jelas akan tata ruang wilayah. Taman bermain adalah wajah dari sebuah bangsa yang dengan sadar mempersiapkan masa depan generasi berikutnya supaya memiliki "Darling" atau kesadaran lingkungan.

Semoga di negeri kita semakin ada kesadaran akan pentingnya taman bermain bagi anak, terutama di kota-kota di seluruh nusantara.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline