Lihat ke Halaman Asli

Herdy M. Pranadinata

Pendidik dan Penulis

RIP

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diajaknya bisu mengeja kata-kata
Tak ada suara hanya tatapan mata yang menghiba
Dipaksanya tuli mendengar kemegahan simfoni
Tak ada geming hanya air yang mengembun dikelopak mata

Dengan isyarat
Sekali lagi meminta percakapan
Bicaralah, dengarlah, tataplah
Karena seharusnya tak boleh ada kematian yang datang teramat cepat

Nyatanya memang tak ada lagi kehidupan dalam napasmu
Yang ada hanya ada pohon-pohon nisan yang kau tanam
Dalam pemakaman kebenaran yang beristirahat tenang

Saat masih merasa pantas untuk bicara dan mendengar
Satu hari pernah kau bisikan
Satu waktu kebenaran akan menjadi hantu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline