Lihat ke Halaman Asli

Herdoni Syafriansyah

Tidak Penting.

Adalah Segalanya

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi sesungguhnya lembut bagaikan bibir seorang wanita
Puisi adakalanya tajam bagaikan pisau yang menyayat hingga berdarah
Puisi juga cantik bagai jalinan indah paras pelangi; syahdu bagai alunan merdu biola
Ia tajam ia indah ia bening ia sunyi ia tepat ia salah ia keparat bagai rupa mata burung
Ia adalah tuhan dalam jiwanya; benar salah ia kuasanya; menjadi apa ia yang segala

Puisi adalah kasih adalah benci
Puisi adalah peluru adalah perahu

Puisi adalah sakit yang mewakilkan
adalah wakil yang menyampaikan
Juga cinta yang memberikan; kata yang merelakan

Di dalam jiwa pena, puisi adalah kata segala jelma, yang digoreskan oleh mata yang mencintainya.

Sekayu, 25 Februari 2012




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline