1.Hubungan Manusia Dengan Tuhan
Nilai moral yang yang terdapat pada cerpen Mitos Bahu Tuhan yang pertama adalah hubungan antara manusia dengan TuhanTuhan, seperti contoh dalam kutipan berikut :
“JIKA kau bersedih, bersandarlah pada bahu Tuhan,” begitulah kata Ibu, setiap kali aku sedih mengingat ayah.(hal 1 baris ke 1)
“Di mana aku dapat mencari bahu Tuhan?” kataku lirih dan tersedu. “Aku ingin bersandar dan merasakan kedamaian di sana, seperti kata ibu dahulu.” (hal.2 baris ke 9)
Kutipan diatas menjelaskan bahwa novi ingin sekali mencari ketenangan dimana ketika ia bersedih dia ingin bersandar dibahu tuhan seperti kata ibunya dulu. Namun Novi tidak tahu kemana harus mencari bahu Tuhan itu. Sebagai seorang muslim kita percaya bahwa Tuhan tidak berwujud apalagi memiliki bahu, tetapi kita percaya bahwa Tuhan itu ada. Ketika kita sedang sedih tentang apapun itu sebabnya, Tuhan adalah tempat ternyaman untuk kita mencurahkan semua keluh kesah tentang kehidupan. Percayalah Tuhan itu ada dan sesegera mungkin akan menghapus sedihmu, maka terulah bersandar padanya selagi kau masi menjadi hambanya karna hanya dialah yang maha memberi ketenangan.
Selain itu kutipan lain yang menjelaskan tentang hubungan manusia dengan Tuhan adalah sebagai berikut:
Lastari meninggalkanku seorang diri di beranda, membiarkanku meringkuk dalam kesunyian, dan mengagapi langit malam. Apakah doa yang tidak terkabulkan dapat menjelma menjadi rintik hujan? Pekikku dalam hati dan mataku tiba-tiba mulai memanas. Aku berharap, malam ini Tuhan datang dan memelukku. Aku pun kembali menangis. Tetapi, aku tidak mau terus larut di dalam kesedihan. Maka, aku mengambil air wudhu, shalat, dan berdoa sepanjang malam. (Hal 4 baris ke 17)
Kutipan tersebut mengambarkan Novi yang sedanh bersedih mulai tersadar bahwa untuk menemukan ketenangan ia harus beribadah dan lebih mendekatkan diri kepada tuhan meskipun dia adalah seorang pendosa.
2. Hubungan dengan Diri Sendiri
Nilai moral yang yang terdapat pada cerpen Mitos Bahu Tuhan yang pertama adalah
hubungan antara manusia dengan dirinya sendiri, seperti contoh dalam kutipan berikut :