Lihat ke Halaman Asli

Herdian Partawijaya

Institut Pertanian Bogor

Mahasiswa KKN-T IPB Melakukan Demonstrasi Pembuatan POC dan Filter Air Alami di Kampung Terpencil

Diperbarui: 25 Juli 2023   22:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Mahasiswa KKN-T IPB

Banten - Tim Kuliah Kerja Nyata - Tematik Inovasi (KKN - TI) 2023. Sembilan Mahasiswa IPB University yang melakukan demonstrasi pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dan filter air alami di Kampung Selaawi (RW 01) dan Lebak Malanding (RW 06). Penyampaian materi terkait penanganan sampah yang baik dan pola hidup sehat dengan menggunakan air bersih dilakukan sebelum demonstrasi pembuatan POC dan filter air alami. 

Kegiatan ini juga dilakukan di SDN 1 Sawarna Timur dan MI Mathla'ul Anwar Selaawi Sawarna Timur untuk memberikan pengetahuan dini terkait pentingnya pola hidup sehat, penanganan sampah yang baik, praktik langsung penerapan 6 langkah cuci tangan yang benar dan menggosok gigi.

Penyuluhan terkait pola hidup sehat, penanganan sampah dan demonstrasi dilaksanakan di rumah masing-masing Ketua RW Desa Sawarna Timur (RW 01 dan RW 06). Penyuluhan di RW 01 dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2023 sedangkan Rw 06 dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2023.  Kegiatan dilaksanakan pada jam 20.00 - 22.00 WIB. Masyarakat yang hadir pada penyuluhan pertama di RW 01 sebanyak 26 orang, sedangkan RW 06 sebanyak 29 orang. Masyarakat sangat antusias menghadiri kegiatan penyuluhan dan demonstrasi. Praktik langsung penerapan 6 langkah cuci tangan yang benar dan menggosok gigi kepada anak SD dan MI dilaksanakan langsung di sekolah masing-masing. Kegiatan edukasi terhadap siswa/i SD dan MI dilaksanakan pada jam 08.00 - 12.00 WIB.

Sumber: Mahasiswa KKN-T IPB

Kegiatan dilaksanakan setelah observasi yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN - TI IPB University selama menetap di lingkungan masyarakat Desa Sawarna Timur.  Masyarakat cenderung masih membuang sampah sembarangan di sungai dan lahan kosong. Hal tersebut dapat merusak lingkungan masyarakat sekitar tempat mereka hidup. Kurangnya akses pengangkutan sampah dari pemerintah daerah juga membuat masyarakat enggan membuang sampah pada tempatnya, sehingga terjadi penumpukan sampah dibeberapa titik tempat masyarakat tinggal. Sampah yang terkumpul hanya dibakar atau bahkan dibiarkan saja terbawa arus sungai sampai ke laut yang dapat mengakibatkan kerusakan pada ekosistem laut. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman terkait dampak yang dapat ditimbulkan oleh sampah dan cara penanganan sampah yang baik.

Sumber: Mahasiswa KKN-T IPB

Penggunaan air untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci piring dan sebagainya masih menggunakan air gunung yang disimpan pada toren dan langsung dialiri ke setiap rumah menggunakan selang. Selang yang digunakan merupakan selang pribadi yang berada di pinggir jalan, sehingga rentan terjadi kerusakan. Selain itu, selang juga tidak pernah diganti terlihat dari kondisinya. Hal tersebut menyebabkan air yang sampai di rumah masyarakat masih kotor dan terdapat endapan sedimentasi di bawah kolam yang digunakan. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman pola hidup bersih dengan penerapan sanitasi air.

Sumber: Mahasiswa KKN-T IPB

Kegiatan penyuluhan dan demonstrasi diawali dengan pengisian pre-test terlebih dahulu kepada partisipan yang hadir. Setelah itu, dilakukan penyampaian materi penanganan sampah yang baik dan pola hidup sehat dengan penerapan sanitasi air. Penanganan sampah organik dilakukan dengan menggunakan kembali sampah sebagai bahan baku utama pembuatan pupuk organik cair dan sampah anorganik dilakukan penanggulanan dengan cara 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Penerapan sanitasi air dilakukan dengan melihat karakteritik fisik terhadap air yang digunakan dalam rumah tangga. Demonstrasi pembuatan POC dan filter air alami dilakukan setelah penyampaian materi selesai dilakukan.

Mayoritas masyarakat Desa Sawarna Timur bekerja sebagai petani dan petani kebun. Penggunaan pupuk kimia masih menjadi pilihan utama para petani karena mudah didapatkan dan lebih praktis, tetapi jangka panjang pengunaan pupuk kimia akan berdampak buruk bagi kesuburan tanah, sehingga diperlukan alternatif pupuk dengan menggunakan pupuk organik cair. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline