Lihat ke Halaman Asli

Herdiani Dewi Sekarwati

Mahasiswi S1 Departemen Hubungan Internasional Universitas Diponegoro

Kalahkan Bahaya Climate Change, Mahasiswa Undip Ajak Anak dan Remaja Berperilaku Hijau dari Rumah!

Diperbarui: 10 Agustus 2022   02:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis berfoto bersama anak dan remaja Rejomulyo pasca kegiatan menanam sayur dan benih pohon. dokpri

Rejomulyo, Semarang (22/07/2022) -- Mahasiswi KKN Tim II Undip tahun 2021/2022 mengadakan program kerja monodisipliner 1 di RW 04 Kelurahan Rejomulyo, Semarang Timur. Program yang diikuti oleh 15 anak dan remaja ini mencakup edukasi terkait bahaya climate change serta upaya yang dapat dilakukan oleh anak dan remaja melalui langkah sederhana yang dapat dilakukan dari rumah.

Climate change atau perubahan iklim telah dinyatakan oleh World Economic Forum dalam The Global Risk Report sebagai penyebab terbesar atas terjadinya berbagai musibah atau bencana di dunia internasional. Bencana tersebut meliputi krisis pangan dan air bersih, cuaca ekstrem, hilangnya keanekaragaman hayati, serta semakin musnahnya ekosistem. Pernyataan ini turut ditegaskan oleh laporan New York Times yang menerangkan bahwa sedikitnya 50 persen dari keseluruhan total spesies di bumi akan mengalami kepunahan pada abad ke-21.

Kelurahan Rejomulyo adalah salah satu daerah yang tidak dapat terhindarkan dari ancaman bahaya yang ditimbulkan oleh climate change. Merujuk pada kondisi geografis yang berbatasan langsung dengan kawasan laut Tanjung Emas pada bagian Utara, Rejomulyo menjadi daerah yang beresiko tinggi terdampak banjir rob yang berasal dari pantai kawasan utara Jawa Tengah. Selain itu, kondisi tipologi Kelurahan Rejomulyo yang didominasi oleh kawasan industri juga menjadikan Rejomulyo rentan terpapar limbah hasil aktivitas pabrik seperti asap pembuangan yang tidak hanya berpotensi buruk terhadap lingkungan melainkan turut mengancam kesehatan 4. 368 jiwa masyarakat Rejomulyo.

Proses penanaman sayur menggunakan media botol plastik bekas.. dokpri

Menyadari potensi bahaya serta ancaman yang ditimbulkan dari climate change, mahasiswi KKN Tim II Undip mengajak anak dan remaja Rejomulyo untuk berperilaku hijau atau perilaku ramah lingkungan melalui kegiatan reduce, reuse, dan recycle. Program ini dimulai dengan melakukan edukasi terkait bahaya yang dapat ditimbulkan oleh climate change, bagaimana climate change dapat terjadi, hingga melakukan praktik secara langsung terkait proses penanaman sayur dan benih pohon dengan memanfaatkan media botol plastik bekas sebagai langkah mudah untuk mencegah climate change dari rumah. Cantika (15) sebagai salah satu remaja yang terlibat dalam kegiatan ini mengaku sangat antusias dan semangat dalam mengikuti setiap rangkaian acara mengingat kegiatan ini merupakan kegiatan isu lingkungan pertama yang melibatkan anak dan remaja yang pernah dilakukan di Kelurahan Rejomulyo.

Setelah program ini dilaksanakan, penulis berharap anak-anak dan remaja RW 04 lebih sadar dan peduli terhadap bahaya climate change serta lebih mampu berperilaku hijau dengan  mencintai lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis: Herdiani Dewi Sekarwati

Dosen KKN: Dr. Cahya Tri Purnami, S.KM, M.Kes.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline