Lihat ke Halaman Asli

Klasifikasi Penyakit Pada Kakap Putih

Diperbarui: 25 Januari 2023   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

"KLASIFIKASI PENYAKIT PADA IKAN KAKAP PUTIH"

Laut Indonesia merupakan habitat dari berbagai spesies kehidupan laut, banyak di antaranya yang memiliki potensi untuk dibudidayakan karena harga jualnya cukup tinggi dan memiliki laju pertumbuhan yang relatif cepat. 

Salah satunya adalah Ikan kakap putih Lates calcarifer yang merupakan salah satu komoditas ikan laut untuk dikonsumsi yang memiliki nilai ekonomis tinggi, mudah dipelihara dan mempunyai toleransi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan sehingga menjadikan ikan kakap putih prospektif untuk usaha budidaya skala kecil maupun besar. Ikan kakap putih yang dikenal dengan nama lokal seabass atau barramundi ini memiliki prospek pemasaran yang cerah, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam maupun luar negeri (WWF Indonesia 2015). 

Ikan kakap putih memiliki permintaan pasar yang tinggi, sehingga menyebabkan volume produksi ikan kakap putih mengalami peningkatan setiap tahun. 

Pasar ekspor ikan kakap putih mencakup 1ersama Australia, Amerika Serikat, Eropa dan negara-negara di Timur Tengah. Namun, kebanyakan produksi ikan kakap putih yang ada tersebut masih berasal dari penangkapan ikan di laut. Budidaya ikan kakap putih hanya 1ers menyediakan sebagian kecil dari permintaan pasar.

(DKPP Buleleng 2019). Setelah dilakukan studi dan penelitian didapatkan bahwa pasokan ikan yang terbatas dari pembudidaya disebabkan oleh benih ikan kakap putih yang sulit diproduksi secara berkelanjutan sehingga usaha budidaya ikan terhambat. Selain masalah pada pengadaan benih.

Berdasarkan hasil survey ke kelompok pembudidaya ikan (POKDAKAN) di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau beberapa faktor yang selama ini menghambat perkembangan usaha budidaya ikan adalah masih sulitnya penggunaan pakan buatan dan penyakit pada ikan. 

Sehingga kami kelompok Liderra memutuskan untuk mengangkat permasalahan yang dihadapi pembudidaya terkait penyakit pada ikan dan menyediakan solusi dengan membuat aplikasi "Diagnosis Penyakit Ikan Kakap Putih" yang kami harap dapat membantu pembudidaya ikan kakap putih khususnya POKDAKAN dalam mengidentifikasi penyakit pada ikan kakap putih yang nantinya akan berdampak pada jumlah ikan yang dapat disalurkan ke pasar.

Setelah dilakukan problem scoping maka sudah diketahui data apa yang ingin diakuisisi yaitu data penyakit, data gejala dan data sample ikan kakap putih yang terserang penyakit. 

Data sampel gejala dan penyakit ikan kakap putih diambil melalui referensi jurnal serta wawancara langsung di Kelompok Pembudiaya Ikan(POKDAKAN) Sungai Pasir Meral Kecamatan Meral Kabupaten Karimun. Data penyakit yang dimasukan dalam tabel penyakit adalah jenis penyakit ikan kakap putih sebanyak 7 penyakit. 

Data gejala yang dimasukan dalam tabel gejala adalah gejala-gejala yang terdapat pada ikan kakap putih yang berjumlah 24 gejala. Data kasus adalah data yang diperoleh dari Balai Benih Ikan Pengujian Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau data yang digunakan sebanyak 50 data sebagai data kasus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline