Lihat ke Halaman Asli

Sepeda Nabi Adam

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kedengarannya memang agak berlebihan tapi itulah yang selama ini populer dikalangan jamaah haji Inodnesia. Sepeda berukuran sangat besar yang berdiri gagah di salah satu bundaran kota Jeddah ini memang keberadaannya akan menarik perhatian siapa saja yang kebetulan melewati bundaran tersebut. Sepeda yang mirip sepeda kumbang ini entah siapa yang pertama kali menamainya dengan "Sepeda Nabi Adam". Tapi yang pasti hampir seluruh jamaah haji kita akan merasa kurang lengkap kalau belum melihat sepeda ini sebelum pulang kembali ke tanah air. Karena posisinya persis dibundaran lampu merah sehingga kalau belum puas melihatnya bisa terus berputar-putar 'mirip kalau kita sedang melakukan tawaf'. Biasanya jamaah haji maupun jamaah umrah kita sehari sebelum terbang ke tanah air akan singgah dulu di Jeddah. Dan ini dimanfaatkan oleh para jamaah untuk mengunjungi obyek-obyek menarik di Jeddah. Selain 'Sepeda Nabi Adam' ini ada juga obyek lain seperti Masjid Terapung yang berada di pinggir laut (bahar) Jeddah, Masjid Qisas (halamannya digunakan sebagai tempat mengeksekusi hukuman qisas) dan yang paling banyak dikunjungi adalah Balad Corniche yaitu pusat perbelanjaan yang terkenal lengkap dan murah. Biasanya di Corniche inilah jamaah kita akan menghabiskan sisa uang Riyal-nya untuk melengkapi oleh-oleh untuk sanak saudara yang menunggu di rumah. Sepeda berukuran besar ini sebenarnya cuma sekedar hiasan kota, dan bukan cuma sepeda yang berukuran super besar ada juga guci super besar 'tentu ini bukan guci Nabi Adam' yang juga berdiri gagah di salah satu taman kota. Tapi apapun sebutannya semoga hal tersebut bisa menjadi kenangan tak terlupakan dan menjadi bahan cerita segar ketika sudah berada di tengah-tengah keluarga. Wallahu'alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline