Pamekasan 23 November 2021. Puluhan Mahasiswa Universitas Islam Madura (UIM) menuntut atas kekecewaannya terhadap ketua KPUM UIM yang menyelenggarakan pemilu raya kampus UIM Pamekasan, disebabkan banyaknya mahasiswa yang tidak mendapatkan surat undangan hak pilih dari KPUM UIM, hal itu terjadi disebabkan oleh kelalaian KPUM sendiri.
Fathur Rosyid jurusan ilmu hukum fakultas hukum sebagai korlap aksi dalam orasinya, bahwa selama ini ketua KPUM (Moh. Ali) tidak bijak atas peraturan yang telah dibuat yaitu, "Pengambilan Surat undangan harus disertai KTM / KTP / BKM atau identitas lainnya" namun faktanya banyak pengambilan surat undangan itu dilakukan cukup dengan menyebutkan Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) saja sehingga yang terjadi banyak dari teman-teman saya yang namanya sudah ter chek lis ketika mau meminta surat undangan tersebut, dan ketua KPUM sendiri tidak mau bertanggung jawab atas hilangannya surat undangan mahasiswa itu sendiri.
Imam Ghazali jurusan biologi fakultas KIP sebagai korlap aksi dalam orasinya menyampaikan bahwa saya sudah melakukan audiensi sebanyak tiga kali terhadap Ketua KPUM, dan ketua KPUM melalui rapatnya menyepakati apa yang menjadi tuntutan kami yaitu akan dibuatkan peraturan tentang syarat penjoblosan dengan menggunakan kartu tanda mahasiswa (KTM) atau KTP / BKM dan tidak berlakunya surat undangan sebagai syarat mutlak untuk menjoblos.
Ketua KPUM sendiri mengatakan bahwa saya akan mempublikasikan nanti jam 01:00 WIB namun nyatanya ketua KPUM hanya memberikan angin-angin surga. Saya tunggu peraturan baru itu sampai jam 06:00 WIB tepatnya pada hari senin, 22 november 2021 ternyata tidak juga-juga keluar, eh malah ketua KPUM memaksa melaksanakan pemilu raya BEM FAK HUKUM DAN EKONOMI meskipun itu sangat cacat hukum. Itu menandakan ketua KPUM UIM (Moh. Ali) sangat tidak netral dan tendensial.
Moh. Zaini sebagai korlap aksi mengatakan dalam orasinya bahwa Ketua KPUM sangat licik, kami hanya diberikan janji-janji belaka pada saat audiensi, tanpa adanya legalitas yang jelas dari Ketua KPUM itu sendiri.
Fata sosok pria tampan itu sebagai korlap aksi menyampaikan dalam orasinya saya tetap menuntut terhadap ketua KPUM UIM pamekasan hari ini untuk menunda acara pemilu raya UIM pamekasan sampai ketua KPUM mengeluarkan peraturan baru yang menjamin dan melindungi hak pilih semua mahasiswa universitas islam madura.
Mohon maaf kepada semua Kandidat Calon, untuk Pemilihan hari ini ditunda, mengingat sekarang sudah lebih jam 12, untuk teknisnya masih KPUM rapatkan.
Untuk info resminya akan diedarkan nanti. Tutur Moh. Ali selaku ketua KPUM UIM 2021
Editor, Herdaz
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H