Lihat ke Halaman Asli

Herda Ors

Mahasiswa

Mahasiswa IAKN TARUTUNG semester 3 hadirkan virtual reality dalam pendidikan

Diperbarui: 17 Desember 2024   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dr.sandy membimbing mahasiswa sem 3 membuat VR

 Tarutung 17 Desember 2024_Mahasiswa Program Studi Pendidikan agama kristen  dari Institut Agama Kristen Negeri TARUTUNG (IAKN), semester 3, kembali menunjukkan inovasi luar biasa dengan menghadirkan teknologi Virtual Reality (VR) dalam dunia pembelajaran. Dalam era yang serba digital ini, integrasi teknologi modern ke dalam pendidikan menjadi kebutuhan mendesak. Langkah ini tidak hanya membuktikan kecakapan mahasiswa dalam menguasai teknologi, tetapi juga memberikan sumbangsih besar terhadap pengembangan metode pembelajaran di Indonesia.  

 Dr. Sandy Ariawan, S.M.G., S.Pd.K., M.A., M.Pd.K., sebagai dosen pembimbing menjelaskan Virtual Reality dan Pendidikan Menjembatani Realitas dengan Imajinasi  
Virtual Reality (VR) adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk merasakan pengalaman mendalam melalui dunia virtual yang dirancang sedemikian rupa. Melalui perangkat seperti headset VR, siswa dapat memasuki simulasi yang menyerupai dunia nyata, mulai dari menjelajahi hutan hujan Amazon, mempelajari anatomi tubuh manusia, hingga memahami konsep-konsep abstrak dalam fisika. Teknologi ini menjanjikan pendekatan baru dalam belajar yang tidak hanya interaktif tetapi juga imersif, sehingga membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan dan efektif.  

 Proyek Mahasiswa IAKN Semester 3: Kolaborasi, Kreativitas, dan Teknologi  
Dalam proyek yang dipresentasikan di hadapan dosen dan  mahasiswa lainnya, kelompok mahasiswa semester 3 ini merancang aplikasi berbasis VR yang dirancang khusus untuk mendukung pembelajaran interaktif. Proyek ini lahir dari mata kuliah Teknologi informasi dan literasi yang mendorong mahasiswa untuk menciptakan solusi nyata dalam pendidikan. Dengan memanfaatkan perangkat lunak desain 3D dan engine pengembangan game seperti Unity, mereka berhasil menciptakan simulasi pembelajaran yang berfokus pada mata pelajaran sains dan sejarah.  

Misalnya, dalam salah satu simulasi yang ditampilkan, siswa dapat menjelajahi ruang angkasa, mempelajari struktur planet, dan memahami pergerakan benda langit. Hal ini memberikan pengalaman yang jauh lebih menarik dibandingkan hanya membaca buku teks atau menonton video. Tidak hanya itu, simulasi lain memungkinkan siswa untuk "berjalan" di dalam situs-situs bersejarah seperti Candi Borobudur, sambil mendengarkan narasi informatif tentang sejarah dan maknanya. 

Mahasiswa mencoba VR yang telah di buat 

Proyek ini sejalan dengan semangat Merdeka Belajaryang diusung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dengan menghadirkan pengalaman belajar yang fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan zaman, mahasiswa IAKN TARUTUNG membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi solusi atas tantangan pendidikan di masa kini. Terlebih lagi, dalam konteks pandemi yang mengharuskan pembelajaran jarak jauh, teknologi VR ini bisa menjadi alternatif yang menarik untuk mengurangi kejenuhan siswa.  

Tantangan dan Harapan ke Depan  
Namun, implementasi teknologi VR dalam pendidikan bukan tanpa tantangan. Beberapa kendala yang dihadapi oleh mahasiswa selama mengembangkan proyek ini adalah keterbatasan perangkat keras seperti headset VR dan kebutuhan akan perangkat komputer dengan spesifikasi tinggi. Meski demikian, semangat kolaborasi dan kreativitas mereka berhasil mengatasi hambatan tersebut.  

Ke depannya, mahasiswa berharap proyek ini dapat diimplementasikan secara luas di sekolah-sekolah, terutama di wilayah yang memiliki akses teknologi memadai. Mereka juga berencana untuk menyempurnakan aplikasi dengan menambahkan lebih banyak fitur dan konten pembelajaran lintas mata pelajaran.

 
 Teknologi untuk Masa Depan Pendidikan  
Langkah inovatif yang dilakukan oleh mahasiswa IAKN semester 3 ini menunjukkan bahwa teknologi bukanlah ancaman, melainkan alat untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan Virtual Reality, pembelajaran tidak lagi sebatas membaca atau mendengar, tetapi melibatkan pengalaman langsung yang mendalam. Jika upaya seperti ini terus didukung dan dikembangkan, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi salah satu pelopor dalam integrasi teknologi modern di dunia pendidikan.  

Semoga semangat inovasi ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline