Lihat ke Halaman Asli

Reklamasi Pantai Jakarta Itu Kebutuhan

Diperbarui: 10 April 2016   03:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak sedikit orang yang memperdebatkan masalah Reklamasi kota Jakarta, ada yang mempermasalahkanya secara keilmuan dari sudut pandang masing-masing orang , tapi juga tolong dipahami..., jakarta bukan hanya sarana atau prasarana, Jakarta juga adalah kehidupan. kehidupan dalam artian "kepentingan, kebutuhan, kemajuan dan gaya hidup".

Jika ada orang yang mempertentangkan apa yang dilakukan oleh gubernur Basuki Cahaya Purnama atau Ahok, terkait reklamasi pantai utara jakarta, boleh jadi mereka hanya mengabil satu atau dua kesimpulan. kesimpulan politik atau kesimpulan prinsip.

Jakarta memang banyak memiliki masalah, dari jaman Hindia Belanda hingga kini. Tujuan pokok untuk sebuah kota tentunya sama, yaitu berkembang dan maju. kalau persepsi kemajuan untuk jakarta, apakah harus berhenti dengan hanya melihat salah satu bagian dalam penilaian, misalnya menilai dampak sosial masyarakat bawah?, rasanya naif yaa...,

Jakarta perlu Reklamasi pantai, apapun resikonya dan bagaimanapun kondisinya, yang penting transparansi, jujur demi kepentingan kota itu, bukan kepentingan kelompok, golongan atau masyarakat bawah, toh jika kota itu maju seperti singapur atau kota2 lainnya di dunia, maka pastinya kehidupan-pun akan berubah maju dan berdampak pada kemajuan masyarakatnya.

Pernahkan kita merenung, bagaimana orang2 berbondong-bondong dari pelosok-pelosok daerah berdatangan ke jakarta, ada yang mencari kerja, memulai kehidupan dan usaha?, itu semua adalah karena kemajuan jakarta yang tidak dilakukan oleh kota atau daerah lain.

Siapa sih yang bisa membuat maju negara ini? orang yang dengan usaha konvensionalnya dan yang harus dilindungi atau orang yang berusaha dan mengikuti perkembangan jaman?

Coba kita cermati kemajuan kota atau negara hingga saat ini. Delman tergantikan oleh becak, dengan adanya becak, maka akan timbul industri serta pabrik, industri atau pabrik becak yang menggunakan mesin2 yang banyak menimbulkan polusi. apakah kita akan hambat becak dan melindungi delman?!. digantikannya becak oleh angkutan umum bermesin..., apakah ini juga harus dihentikan karena angkutan umum lebih banyak menimbulkan polusi?, begitu juga dengan makin ragamnya sarana angkutan serta industri..., apakah mereka harus dihambat dengan hanya melihat masalah sosial masyarakat bawah?

Kini Industri itu sudah berkembang dan akhirnya rakyat bawah-pun ikut berkembang dan merasakan manfaatnya. siapa dan pemikiran apa yang membangun industri ini?, tentunya adalah masyarakat, dan masyarakat itu secara sadar atau tidak, mereka adalah bagian dari perubahan ini, termasuk jakarta.

Mencoba mengkaitkannya dengan pemahaman ilmu sipil.., hmmm... dunia ini luas, dan jakarta hanya setitik dari daratan yang ada di dunia ini. gambaran kajian secara ilmu sipil yang telah disampaikan oleh penulis sebelumnya, hanyalah kajian monologis, ketika kita tidak bergerak, orang di belahan dunia lain malah lebih dulu atau sekarang-pun sedang bergerak. apa kita hanya mau jadi penonton yang berdecak kagum melihat singapur, korea, jepang atau kota2 pantai lainya?!

Basuki Cahaya Purnama atau Ahok adalah pemimpin kota Jakarta. pemikiran seorang pemimpin tidaklah sama dengan pemikiran kita sebagai rakyatnya. kita hanya mengawasi dan melihat konsistensi kerja pemimpin, dan kali ini..., pemimpin jakarta adalah seorang yang cerdas serta jujur. orang yang keras dan memiliki prinsip yang kuat. Jakarta perlu pemimpin seperti itu untuk saat ini, kalau tidak... maka jakarta akan tenggelam bukan oleh air laut, tapi oleh banyaknya kepentingan politik penguasa serta kemiskinan.

Biarlah masyarakat berubah dan berkembang maju secara alamiah akibat dari perubahan-perubahan yang terjadi, toh tanpa kita lakukan apapun... dunia ini akan berubah karena bukan hanya masyarakat jakarta saja yang memiliki dampak terhadap situasi kondisi jakarta kedepan, akan tetapi banyak manusia serta kegiatan di belahan dunia lain yang secara tidak disadari telah mempengaruhi dan merubah jakarta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline