Rujak Buah Segar Aroma Sambal Menguar
Kalau dahulu buah-buahan dijajakan dalam kondisi telah dikupas dan dipotong-potong menjadi beberapa bagian. Dijajakan digerobakan dengan diterangi lampu semprong
Atau bilah bambu yang diisi dengan minyak tanah serta kain perca yang berfungsi sebagai sumbu. Yang mana buah-buahan tersebut diletakan begitu saja.
Sekarang pun masih tetap sama, hanya saja pada zaman kekinian buah-buahan di taruh di etalase kaca, ditimpa potongan balok es. Sehingga buah terasa dingin dan segar ketika dikonsumsi.
Dan lagi pula varian buah yang dijajakan lebih banyak, serta buah-buahan yang dijajakan pun dapat dijadikan rujakan, tinggal buah dipotong sesuai jenis pilihan buah yang dikehendaki.
Kemudian disajikan di piring lantas disiram dengan bumbu rujak yang kadar level pedasnya tidak bisa memilih sesuai dengan selera sebab sudah dibuat jadi tingkat kepedasan pun standar.
Dan untuk bumbu rujak terdiri dari cabai rawit merah, gula merah, garam, asam jawa serta kacang tanah yang mana semua bahan dihaluskan. Lantas disirami di atas potongan/irisan buah-buahan tersebut.
Namun ada pula disediakan bumbu garam serta cabai rawit merah dihaluskan bersamaan, sebagai yang berfungsi sebagai bumbu rujak. Khusus bagi yang hanya menyukai rasa pedas dan asin.
Untuk bumbu ini biasanya dimakan sebagai cocolan buah mangga muda, nanas dan kedongdong. Cara memakannya tinggal di cocol ke sambal bubuk garam, atau ditaburi di atas permukaan buah.
Rasanya kecut, pedas dan asin. Bagi sebagian orang ada yang menyukai rasa yang ekstrem seperti ini. Namun mayoritas orang suka yang pedas manis, manis yang dihasilkan dari gula merah.
Rujak segar aroma sambal menguar.