Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Tawa Berguguran, Bahagia Tak Kenal Lapuk

Diperbarui: 28 Maret 2023   12:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Dwi Shaban Sulistiyanto

Tawa Berguguran Bahagia Tak Kenal Lapuk

Kebahagiaan seperti pisau
mengoyak dan menguliti
duka seiris tipis-tipis
seperti tengah mengiris

Sebutir bawang pedih di mata
menyeka tangis di ujung
selembar sapu tangan
semula kering jadi lembab

Akibat usap mata sembab
mendorong rasa kecewa
hingga ia terjerembab
di tubir-tubir nan senyap

Kebahagiaan adalah
seutas simpul tawa yang
terurai lepas selepas celoteh
anak desa berbaju lugu

Wajah bahagia amat sumringah
tawa-tawa yang bergema
di semesta lalu jatuh ke bumi
layaknya bulir bening embun pagi

Rekahkan tawamu nak
senyumlah pada dunia
gaduhkan alam desa hingga
tawa berguguran

Di tanah kebahagiaan
kelak jadi pupuk di mana
bahagia tak kenal kata Lapuk
terlebih tersuruk

H 3 R 4
Jakarta, 28/03/2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline