Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Kabut dan Mimpi Ngawur

Diperbarui: 14 Maret 2023   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : Dwi Shaban

Kabut dan Mimpi Ngawur

Kabut datang merendah
setubuhi rerumputan hijau
hingga menggelinjang
memagut liar semak belukar

Mencumbu bulir embun
serupa permata kaca bertengger
dan bergelayut lamat-lamat raib
dihunus pedang panas

Bening yang terampas
diusap tapak-tapak halimun
dersik bayu menabuh dedaun
menggesek mencipta desau

Bawa silir di ujung rindang
usik rindu kian meradang
merupa sedemikian jalang
rindu pulang selepas melanglang

Pada kabut tebal mencium tanah
memesrai pelataran senyap
kuterkesima rindu lengan surya
mendekap erat hangati jiwa raga

Pada kabut sua sewaktu-waktu
di pagi yang tak pernah bisu
ditingkahi senandung
ayam jantan riuh berbunyi

Menikam mimpi-mimpi
dibalik selimut tutupi raga
hingga lena pun terjaga
di malam-malam buta

Lelap dalam dengkur
kesadaran tersungkur
membunuh mimpi ngawur
pagi datang tanpa bisa ditawar

H 3 R 4
Jakarta, 14/03/2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline