Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Pendar Lampu Kota Dilumat Tangisan Semesta

Diperbarui: 1 Maret 2023   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : iyan sofyan@pinterest.com

Pendar Lampu Kota dilumat Tangisan Semesta

Pendar lampu kota meleleh
di badan jalan berbaur dengan
hujan menyepuh warna
keemasan dominan

Badan jalan layaknya cermin
memantul tangisan semesta
yang tumpah meruah lalu
semua tak ayal dilumat basah

Langkah-langkah tergesa milik
para pejalan kaki genggam
batang-batang payung terkembang
merekah bagai kelopak bunga

Menaungi dari curahan rinainya
permata-permata kaca yang pecah
sepecah pembuluh nadi kesedihan
berbaur irama hujan syahdu pun sendu

Kau dan aku berjalan bersisian
disekat tirai-tirai hujan mendekap
dalam gigil kerinduan saling terdiam
menafsirkan debar mencabik liar

Bagai seutas senar gitar dipetik
di ujung selaksa rindu terbetik
hanya menatap hujan yang entah
kapan berkesudahan rindukan hangat

Bagai selembar selimut
mendekap erat tubuh jiwa

H 3 R 4
Jakarta, 01/03/2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline