Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Puing di Matamu Luluh Lantak Jiwamu

Diperbarui: 25 Februari 2023   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : photo.net

Puing di Matamu Luluh lantak Jiwamu

Kau terdiam dan terpaku
tenggorokan rasa tercekat
kau genggam bara erat
remukan hingga hancur lebur

Tapak lengan melepuh
namun jauh di dalam nuranimu
terbakar hangus jadi tumpukan
hitam arang tak mengerang

Kepulan asap yang lesap
seperti tangan-tangan
menyentuh atap langit runtuhkan
berkantung-kantung debu

Matamu menjamah puing
menyisir ketakutan-ketakutan
yang terkubur di bawahnya
menghitung kepingan kepedihan

Luluh lantak segenap jiwa
seperti tiupan badai dahsyat
diamuk amarah rata dengan tanah
pencakar rebah demikian pun pongah

Kau berdiri di apit kehancuran
matamu mengais sisa-sisa puing
hidungmu membaui aroma mesiu
tajam setajam kenyataan

Kota mati takada.yang berkeliar
terlebih bergentayangan
hanya debu setubuhi waktu
di harapmu yang turut musnah jadi abu
 
H 3 R 4
Jakarta, 25/02/2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline