Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Menghitung Nafas Satu-satu

Diperbarui: 18 Februari 2023   17:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : upwork.com

Menghitung Nafas Satu-satu

Lelaki ringkih menghitung
hela nafas satu-satu
seakan nafas merupa
bulir-bulir pasir di tepi pesisir

Dan disadari atau tidak olehnya
dapur pacu jantung kian melemah
mempertegas ringkih yang sepertinya
mulai menunjukkan gelagat tak ramah

Susah payah ia bernafas
dikelilingi helai udara
yang sejatinya berlimpah ruah
namun baginya hampa udara

Dadanya terlihat turun naik
pun nafasnya kembang-kempis
seperti hela nafas nyaris habis
pikirnya udara ditimbun dalam

Tabung-tabung Oksigen
yang diperjual-beli harga tinggi
semakin pucatnya wajah
seakan tak dialiri darah

Hari demi hari
menghitung nafas
nafas seperti tengah
berada di ujung tanduk

Ia sudah pasrah ke mana
jemari tak kasat mata
hendak menuntunnya
membawa ringkih raga

Masih diperkenankan
menghuni alam fana
ataukah saatnya berkemas
akhiri deritanya tuntas

H 3 R 4
Jakarta, 17/02/2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline