Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Menjilat Gulali Duniawi

Diperbarui: 15 Februari 2023   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : portia partnership savings plan@pinterest.com

Menjilat Gulali Duniawi

Lidah-lidah panjang menjulur
menjilat alas kaki sang tuan
dengan tetesan liur hingga
sepatu licin tampak berkilat

Takada debu yang lekat
serta ujung kaki lalat
berani-beraninya berjinjit
dipastikan lalat tergelincir

Saking licin bak di lantai kaca
memantul cahaya di antara  kilap
seperti lapisan pernis di mana
serangga jatuh di atasnya meringis

Lidah-lidah para penjilat
kian hari kian panjang
sebab terus menjilat nikmat
seperti mengecap coklat

Di manisnya bibir-bibir
bergincu.tebal puja-puji serta
sanjung yang tak berujung
terus menjulur tubuh tersungkur

Menjilat yang dipertuan
demi cuan demi jabatan
demi segenggam hasrat
menjilat gulali duniawi

Bagai bocah kecil ingusan
menyeka ingus dengan
ujung punggung lengan
aura wajah tampak tak karuan

H 3 R 4
Jakarta, 15/02/2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline