Pendar Bulan Menggantung di Langitmu
Angin menderu
mencabik helai daun pisang
yang sejatinya telah koyak
diroyak jemari angin tak kasat mata
Bulan menggantung
di selembar langit kelam
rupa langit terang benderang
dipenggal parang milik jagal malam
Remang sinar bulan
berpendar melumat wajah aspal
terdengar langkah kucing melintas
serta riuh suara-suara binatang malam
Seperti tengah menyaji orkestra
di hamparan senyap iringi tertidur lelap
lamat-lamat dibuai kantuk
lantas menaiki peraduan empuk
Melayari luas samudra mimpi
menaiki anak tangga menuju semesta
memetik bintang berkelip nakal
menjawil pipi sang Juwita malam
Dan menangkap kunang-kunang
lalu kau letakan di tapak lengan
tak ragu kau santap molek
sepotong tubuh sepi amat lahap
Dan aku di sini hanya bisa merindui
embuskan silir rindu pada
dersik angin berbisik
yang tak berisik
Aku ingin bercengkrama
di bawah sinar bulan dan
tatap mata kita saling beradu
bisu dan rindu memagut hatimu hatiku
H 3 R 4
Jakarta, 16/01/2023