Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Pendar Bulan Menggantung di Langitmu

Diperbarui: 16 Januari 2023   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri : Dwi Shaban Sulistiyanto

Pendar Bulan Menggantung di Langitmu

Angin menderu
mencabik helai daun pisang
yang sejatinya telah koyak
diroyak jemari angin tak kasat mata

Bulan menggantung
di selembar langit kelam
rupa langit terang benderang
dipenggal parang milik jagal malam

Remang sinar bulan
berpendar melumat wajah aspal
terdengar langkah kucing melintas
serta riuh suara-suara binatang malam

Seperti tengah menyaji orkestra
di hamparan senyap iringi tertidur lelap
lamat-lamat dibuai kantuk
lantas menaiki peraduan empuk

Melayari luas samudra mimpi
menaiki anak tangga menuju semesta
memetik bintang berkelip nakal
menjawil pipi sang Juwita malam

Dan menangkap kunang-kunang
lalu kau letakan di tapak lengan
tak ragu kau santap molek
sepotong tubuh sepi amat lahap

Dan aku di sini hanya bisa merindui
embuskan silir rindu pada
dersik angin berbisik
yang tak berisik

Aku ingin bercengkrama
di bawah sinar bulan dan
tatap mata kita saling beradu
bisu dan rindu memagut hatimu hatiku

H 3 R 4
Jakarta, 16/01/2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline