Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Di Pelataran Siang yang Terik

Diperbarui: 16 Januari 2023   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri : Dwi Shaban S

Di Pelataran Siang yang Terik

Kulit serasa terkelupas pisau panas
pun tenggorokan bak tercekik
hela nafas rasa mengikik
seperti ringkik sembrani
di tengah panas terik

Mata mentari seperti melotot garang
terkadang ia menjelma parang
mencabik keji batok kepala
hingga kurasakan retak
ke mana deru bayu

Aku rindu silirnya menyeka peluhku
usap bulir bening bergantung
setidaknya di tengah terik
tak kurasakan tercekik
buatku terpekik

Di pelataran siang di sela lalulalang
embus sejuk seperti hilang dan
takada angin berdesir sepoi
membelai tubuh dan jiwa
usir tegas hawa panas

Udara panas dan beringas buat
keringat mengucur deras
energi terkuras habis
keringat menguap
kian pengap

Aku seperti ulat keket meringkel
lidah panas melumat meski
tak sampai ia melumer
kemana gerangan
silir melipir dan
tampaknya

Semog ia tak jemu mengusir

H 3 R 4
Jakarta, 15/01/2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline