Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Mendandani Puisi

Diperbarui: 13 Januari 2023   10:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Lifestyle Okezone.com

Mendandani Puisi

Aku manalah suka bersolek
memberi dempul pada muka
hingga wajah terlihat pucat
seakan tak berdarah
sepucat warna boneka salju

Membentuk lengkung alis
berlama-lama di kaca
demi mensejajarkan sudut
kemiringan hingga jadi
alis yang paripurna selegam arang

Memulas gincu tebal-tebal
setebal hak sol sepatu
dengan warna kelir menyala
buat bibirku serasa ikutan menebal
bak disantok kawanan tawon beringas

Tak lupa menyemprotkan
minyak wangi di lipatan ketiak
di leher jenjang bagian belakang
serta dipunggung lengan
bermandi aroma mewangi

Aku lebih suka mendandani Puisi
di sela-sela seruputan kopi pagi
dari mulai kopi dikerubuti.songgeng
pinggul milik para penari asap
hngga penari pergi dan lesap

Tanpa berucap kata permisi
dan tahu-tahu kopi panas
menjelma dingin sedingin
hati yang terabaikan selepas
mendaki puncak kecewa

Sungguh aku suka merias puisi
yang semula terlihat pucat pasi
memberi sehelai pakaian diksi
agar tampak berseri-seri
seperti seulas senyum Mentari

Hangati persada Literasi
acap kali aku memeluk
sajak-sajakku

H 3 R 4
Jakarta, 13/01/2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline