Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Kasih Ibu dalam Sepotong Kue

Diperbarui: 12 Desember 2022   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : inky-duchess.tumblr.com

Kasih Ibu dalam Sepotong Kue

Dari waktu ke waktu
dapur masih tetaplah sama
di dindingnya tergantung
wajan serta panci
di sudut ruang
teronggok meja kayu
berukuran tak seberapa besar
tempat ibu berjibaku dengan
tepung terigu
dan bahan-bahan
pembuat kue lainnya

Jemari ibu adalah penghidupan
di mana setiap harinya
tak luput menguleni adonan
disertai bulir keringat berkilat
nyaris meloncat diseka
ujung punggung lengan
tubuh ibu dijilat asap
lantaran lama di dapur
mencumbui oven bakaran
menanti kue-kue
dalam loyang bermekaran
di jerang di atas api
seiring menerbangkan
aroma harum mewangi
seperti hati ibu yang jua
turut mekar lantaran
banyaknya kue-kue pesanan
buat ibu kerap kerepotan

Ibu alangkah lembut
kue-kue hasil olahan lengan
selembut kasihmu
yang saban hari kunikmati
seiris demi seiris
hingga habis satu loyang
bu kau simpan letih
dalam gerak bibirmu
dalam ucapmu
dalam teduh matamu
dan dalam butiran
keringat yang merembes
dari sela-sela pori
ibu harum peluhmu
beradu dengan kelezatan
aroma kue-kue hasil
buatan jemarimu

Aku yang selalu
ingin mencicipi
kue-kue buatanmu
kasih ibu dalam
sepotong kue

H 3 R 4
Jakarta, 12/12/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline