Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Sebatang Puntung

Diperbarui: 26 November 2022   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : desauio.devianart.com

Sebatang Puntung

Aku tak ubahnya
sebatang puntung rokok
terkapar di atas ceruk asbak
berkawan remah debu
serta sisa-sisa bara
menghitam dan padam

Takada yang mencolek
selepas puas disesap
lantas terhempas
dengan semena-mena
membekaskan kepulan
tipis di pelipis sepi

Mereka kerap
menjamah tubuh
usir sesak di jiwa yang
menggunung dan serasa ingin
muntahkan dan enyahkan
bersama lekuk asap

Aku rindu berada sela jemari
menjepit tubuh sesuka hati
berbicara sendiri atau sekedar
menghela nafas yang serasa berat
namun jauh lebih berat beban hidup

Yang mereka pikul
hari demi hari mereka
mencangkul resah hati
menggali lahat sepi yang
lamat-lamat kian dalam

Hingga terperosok sendiri
dalam galian hampa
berkarib ribuan sunyi
mengoyak taring senyap
yang menjalin jaring

Layaknya seekor laba-laba

H 3 R 4
Jakarta, 26/11/2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline