Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Aku Bersimpuh di Makammu

Diperbarui: 14 November 2022   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : Aryan Khan@Pinterest.com

Aku Bersimpuh di Makammu

Aku datang menyambangi peristirahatanmu
duduk bersimpuh dengan hati rapuh
Seraya memeluk ringkih pilu lidah amat kelu
kepingan ingatan di kepala memutar

Kenangan-kenangan tak lebur dan hancur
dikoyak kapak waktu memisah kau-aku
Mendadak aku yang semula tegar tiba-tiba
tertunduk lesu tak kuasa angkat kepala

Sorot mata dilumuri sendu menatap hijau
rerumputan selimuti gunduk makammu
Ada isak tangis yang.sejatinya tersamarkan
namun bahuku tak kuasa sembunyikan

Mataku memerah gerimis jadi hujan tangis
dan aku pun menangis sedu sedan
Gugur helai daun yang telah menguning
dipetik ajalnya jatuh di atas lututku

Dan gesek dedaunan mencipta orkestra
serasa paling menyayat nurani
kidung lara bersama sehelai kebisuannya
buat lunglai sekerat tubuh jiwa

Aku menyambangimu dan selalu saja
mataku meramu permata yang
pecah dan hancur sehancurnya sukma
menyaksi kau tinggal nama dan

Kudapati makammu dalam selimut diam

H 3 R 4
Jakarta, 14/11/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline